Kapolda Metro Jaya Maafkan Pengedit Profilnya Di Wikipedia. Ahmad Sahroni: Contoh Yang Baik

Bingkai Nasional - Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, memberikan apresiasi pada tindakan Kapolda Metro Jaya yang memaafkan pengedit profilnya di Wikipedia.

Ahmad Sahroni katakan, keputusan Irjen Pol Fadil Imran memaafkan Nyoman Edi tersebut adalah contoh yang baik dalam hal menghadapi kritikan.

“Sikap Kapolda Metro Jaya yang memaafkan pelaku adalah contoh yang sangat baik tentang bagaimana cara menghadapi kritikan," kata Ahmad Sahroni.

Ahmad Sahroni juga mengatakan jika dalam menangani kasus seperti ini harus dengan kepala dingin.

“Kita harus menghadapinya dengan kepala dingin, dan prinsip restorative justice,” tambahnya seperti dikutip dari pmjnews.

Baca Juga: Ada Kuburan Bansos Presiden Di Depok. JNE: Kami Siap Mengikuti Ketentuan Hukum Yang Berlaku

Sebelumnya, profil Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran diedit oleh Nyoman Edi di laman Wikipedia. Nyoman mengaitkan Irjen Fadil Imran dengan Irjen Ferdi Sambo dalam kasus kematian Brigadir J.

Kemudian, Sahabat Polisi Indonesia melaporkan Nyoman Edi ke kepolisian atas tuduhan penyebaran berita bohong Pasa 14 ayat 2 dan atau Pasal 15 KUHP.

Namun, setelah Fadil Imran bertemu dengan Nyoman Edi, Fadil Imran kemudian memaafkan Nyoman Edi karena merasa tidak pernah melaporkan dan tidak merasa sakit hati.

“Dari awal saya tidak pernah melaporkan, tidak merasa sakit hati sama sekali dengan editan Nyoman,” Kata Fadil Imran dalam unggahan video yang dibagikan akun Instagram Kapolda Metro Jaya.

Baca Juga: Sempat Booming Di Tahun 2005, Film ‘Catatan Akhir Sekolah’ Akan Diproduksi Ulang Dalam Bentuk Serial

Fadil Imran juga mengatakan jika yang terpenting adalah pelaku pengedit profilnya di laman Wikipedia menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya.

“Yang penting Nyoman menyadari ini sesuatu yang buruk, dan jangan diulangi lagi,” kata Fadil.

Dan saat ini, Nyoman Edi, pelaku pengedit profil Kapolda Metro Jaya di laman Wikipedia itu telah dipulangkan.***