"Surat Terbuka Permintaan Maaf
Kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berserta seluruh Keluarga Besar Kepresidenan.
Dengan ini saya, Kharisma Jati, meminta maaf kepada Keluarga Besar Presiden RI atas unggahan saya di media sosial yang menyinggung perasaan anggota keluarga Bapak Presiden Joko Widodo, termasuk kerabat; staf; dan pejabat di lingkungan kepresidenan. Permintaan maaf ini saya nyatakan dengan tulus dari lubuk hati yang paling dalam, tanpa unsur keterpaksaan maupun kepura-puraan.
Dan jika dari pihak terkait bermaksud mengadakan tuntutan hukum maka saya akan menerima dengan lapang dada atas segala hukuman yang adil dan setimpal.
Namun tidak ada sedikitpun permintaan maaf saya terhadap para pendukung fanatik rezim ini, yang merasa bisa berbuat sesukanya sendiri tanpa mengindahkan moral dan etika, karena saya bukan penjilat; pembeo; maupun perundung, dan tidak sedikitpun saya membenarkan perbuatan semacam itu. Framing, fitnah, dan ujaran kebencian yang mereka buat hanya mencerminkan arogansi dan kemunafikan mereka.
Demikian surat terbuka ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun."
Surat itu pun kemudian menuai banyak komentar dari warganet.
"Kalau mau minta maaf, Minta maaf lah dgn rasa penyesalan atas kesalahan yg kamu perbuat. Sudah. Engga perlu nambahin ego mu lagi. Itu malah bikin kamu terpuruk lagi," kata salah seorang warganet.
"Mas sudah terjebak di dalam politik... Bahkan minta maaf aja ada unsur politiknya... Seharusnya bisa damai... Tapi kayanya malah eskalasi..." tulis warganet lain.
Sementara itu, ada warganet lain yang mengatakan bahwa cuitan dari Kharisma Jati bukanlah sebuah tindak pidana, hanya anggapan dari masyarakat saja yang sudah terbentuk bahwa orang Jawa adalah asisten rumah tangga.
"Saya sudah cek dari segi linguistik, frase ini lucu dan imajinatif, tapi menurut saya ini tidak memenuhi unsur pidana, karena dia tidak menyebut nama, dan tidak ada ucapan makian,umpatan. Saya tidak menemukan unsur deliknya secar verbatim," kata salah seorang warganet.
"Apa yg dilakukan oleh Kharisma Jati ini adalah sebuah stereotipe yg telah mengakar di dlm masyarakat kita bahwa org Jawa kerap digambarkan sebagai pembantu, org Timur jadi preman, org Sumut jadi sopir, org Tionghoa/Oriental jadi pengusàha kaya," kata warganet lain.
Baca Juga: Sedang Tayang di Bioskop, Film Pesantren Tentang Apa? Hingga Menjadi Trending
Profil Kharisma Jati
Dilansir dari Wikipedia, Kharisma Jati atau lebih dikenal dengan nama Kjati (lahir 4 November 1986), adalah seorang komikus dan ilustrator Indonesia.
Ia pernah menjuarai beberapa lomba komik dan memiliki pengalaman kerja di bidang desain dan animasi.
Karyanya yang telah terbit adalah seri Anak Kos Dodol Dikomikin yang diterbitkan pada tahun 2009 hingga 2013.
***
Artikel Terkait
Sering Ke Bali Waktu Kecil, Emmanuel Macron Turun Dari Mobil Dan Jalan Kaki 2 KM
Apa itu Santhara? Yang Diduga Dijalani Oleh Satu Keluarga Di Kalideres
Viral Pria Di Bogor Mati Dan Hidup Kembali, Ternyata Semua Itu Cuma Pura-Pura
Motif Kematian Keluarga Kalideres Terungkap! Begini Kata Polisi
Sri Mulyani Disorot Warganet Karena Bertemu WHO Gunakan Sepatu Kets: Spill Kali Bu Mereknya!