Bingkai Nasional - Misteri kematian satu keluarga yang tinggal di Perum Citra Garden, Kalideres Jakarta Barat akhirnya diungkap oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada hari Jumat 9 Desember 2022.
Setelah selama kurang lebih satu bulan lakukan penyelidikan, akhirnya tim penyelidik yang terdiri dari dokter forensik hingga ahli Sosiologi mengemukakan penyebab kematian satu keluarga di Perum Citra Garden, Kalideres Jakarta Barat.
Pada konferensi pers yang digelar di Mapolda Metro Jaya Dr. Ade Firmansyah sebagai ahli forensik mengatakan bahwa penyebab kematian dari keempat korban berbeda-beda.
Baca Juga: Jangan Terlewat! Blibli Histeria Spektakuler 12.12 Bakal Bikin Wishlist Kamu Terwujud
Seperti yang diketahui, keempat jenazah para korban ditemukan di lokasi yang berbeda-beda, satu jenazah bernama Dian (40) anaknya, ditemukan di ruang depan, dua jenazah bernama Rudyanto G (71) suami dan K. Margaretha G (58), istri, ditemukan di kamar serta satu jenazah bernama Budyanto G (69) paman ditemukan di ruang belakang atau dapur.
Dan penyebab kematian keempat jenazah tersebut diungkapkan oleh Dr Ade Firmansyah sebagai berikut,
- Rudiyanto meninggal karena pendarahan saluran cerna
- Renny Margareta meninggal karena kelainan payudara
- Budyanto meninggal karena serangan jantung
- Dian meninggal karena gangguan pernapasan.
Adapun urutan kematiannya diungkapkan diawali oleh kematian Rudiyanto, lalu Renny Margaretha, kemudian Budiyanto, dan terakhir adalah Dian.
Sementara itu, Ahli psikologi Dra Renikusumowardhani katakan bahwa kematian satu keluarga ini bukan karena bunuh diri, kecelakaan, atau pembunuhan.
"Cara kematian pada satu keluarga ini mengarah pada cara yang natural atau kematian yang wajar," kata Dra Reni.
Menanggapi isu yang beredar tentang paham yang dianut satu keluarga, ahli Sosiologi Prof. Dr. Jamhari katakan bahwa satu keluarga ini tidak menganut paham tertentu.
"Berdasarkan penelusuran kami terhadap barang bukti, tidak ditemukan perilaku atau paham apokaliptik," kata Dr. Jamhari.
Baca Juga: Daftar Temuan Baru Kematian Keluarga Kalideres: Sang Anak Masih Memberi Susu Pada Mayat Ibunya
Atas dasar hal itu, maka Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengky Haryadi menyimpulkan bahwa kematian satu keluarga di Kalideres ini bukanlah suatu tindak pidana.
"Dari hasil penyelidikan secara inter-kolaborasi profesi, tidak ditemukan adanya peristiwa pidana dan motif ataupun alasan kematian keempat korban berupa bunuh diri atau pembunuhan," kata Kombes Henky Haryadi.***
Artikel Terkait
Liga 1 Kembali Bergulir, Kapolri Pastikan Tidak Ada Lagi Gas Air Mata
Baru Dibentuk, Jaringan Pemred Promedia Siap Percepat Perkembangan Media Anggota
Terjadi Gempa Berkekuatan M 5.8 di Sukabumi, BMKG Sebut Disebabkan Oleh Deformasi Batuan
Jadi Korban Bom Bunuh Diri Bandung, Aipda Sofyan Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa
Pernikahan Kaesang dan Erina diamankan Oleh 11.800 Personel Gabungan