Bingkai Nasional - Hari senin 21 Februari 2022 lalu, warga Lorong Binjai, Palembang dihebohkan dengan orang meninggal yang hidup kembali.
Pasalnya setelah wanita bernama Yeni tersebut dikuburkan, sang ibu berfirasat jika anaknya masih hidup, yang membuat keluarga beserta warga lain menggali kuburan dari wanita berumur 30 tahun tersebut.
Dan benar, ternyata Yeni masih hidup, walaupun akhirnya Yeni meninggal di malam hari nya.
Baca Juga: Omicron Sinyal Akhir Sebuah Pandemi
Kejadian seperti diatas, memang bukan yang pertama kali terjadi, bahkan Youtuber Reza Arap bercerita pada acara 'Vincent and Desta' yang tayang di channel youtube Vindes, pernah berada dalam kondisi dinyatakan meninggal, namun hidup kembali saat sudah berada di ruang mayat.
Fenoma tersebut dinamakan Near death experience (NDE) atau yang biasa disebut mati suri. Lalu, apa sebenarnya mati suri? Kenapa Bisa terjadi mati suri?
Mati suri adalah kondisi di mana seseorang telah meninggal secara klinis, namun sebenarnya pernapasan, detak jantung, dan fungsi otak masih berjalan, meskipun hanya bisa dideteksi dengan alat kedokteran yang canggih.
Dalam ilmu kedokteran mati suri sering dinamakan Lazarus Syndrome, di mana fungsi jantung dan pernapasan berfungsi kembali setelah sempat berhenti.
Sedangkan dalam islam, dikutip dari kanal YouTube Al Bahjah TV yang diunggah pada 28 September 2020, Buya Yahya mengatakan, tidak ada orang yang mati dua kali, adapun orang mati kemudian hidup lagi, itu hanya dugaan yang menganggap orang tersebut sudah mati. Karena kalau sudah mati, maka orang tersebut sudah berurusan dengan alam barzakh.
Kemudian, apa yang membuat sesorang mati suri?
Dikutip dari alodokter, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan mati suri, diantaranya,
1. Udara menumpuk dalam paru-paru
Hal tersebut dikarenakan pertolongan berupa CPR yang dilakukan saat pasien mengalami henti jantung atau gagal napas.
Setelah CPR dihentikan, biasanya pasien akan kembali menunjukkan respon tubuh seperti batuk, atau bernapas spontan, yang berarti ada penumpukan udara di paru-paru saat CPR dilakukan.
Artikel Terkait
Omicron Sinyal Akhir Sebuah Pandemi
Ingin Menurunkan Berat Badan? Coba Lidah Buaya
Omicron mungkin bukan varian terakhir, tapi mungkin ia adalah varian terakhir yang ganas dan mematikan