Bingkai Nasional - Sejarah mencatat, periode dunia dari tahun 1900 hingga 1950 menjadi masa-masa yang mengerikan bagi peradaban manusia di seluruh dunia. Dimana pada masa itu terjadi nya dua perang dunia, perang pertama yang memakan korban sekitar 16 juta nyawa manusia, dan perang kedua yang memakan lebih banyak korban jiwa sekitar 60 juta nyawa manusia.
Jika kita urutkan beberapa kejadian besar yang mempengaruhi kondisi dunia pada saat itu, seperti kejadian kepanikan bank-bank di dunia dikarenakan kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu di tahun 1907, lalu di tahun 1918 terjadinya hyper inflasi Jerman, 1929 terjadi nya “The Great Depression” di Amerika Serikat yang mana semakin menambah kesengsaraan manusia pada saat itu di sela-sela terjadi nya 2 perang dunia. Satu lagi kejadian yang tidak kalah masif dari seluruh rangkaian kejadian yang banyak merenggut korban finansial atau pun jiwa manusia. Ada satu kejadian besar yang menarik sekaligus relevan dengan masalah umat manusia di masa modern ini, apa itu? Itu adalah wabah flu spanyol.
Menurut data dari Wikipedia, korban terinfeksi oleh virus ini tidak kurang dari sepertiga populasi dunia pada saat itu, yaitu 500 juta Jiwa.
Adapun korban yang meninggal 10-20% dari total manusia terinfeksi, arti nya 1-2 dari 10 orang, meninggal karena wabah penyakit flu Spanyol.
4 Maret 1918, seorang juru masak di camp Amerika Serikat di Kansas tiba-tiba mengalami sakit keras. Dokter yang menangani nya pada saat itu keheranan karena penyakit yang di derita pasien nya kurang lebih sama seperti flu, tetapi memiliki tingkat kedalaman yang berbeda dan bisa sangat fatal.
Dokter Loring Milner sejak bulan maret 1918, telah memperingatkan Jurnal Public Health Reports di Amerika Serikat. Tetapi hingga akhir April, laporan nya di abaikan dan menjadi suatu kesalahan fatal di Amerika pada saat itu.
Setelah di teliti lebih dalam, ternyata penyakit tersebut bukan hanya terjadi di Kansas, Amerika Serikat. Justru di Negara Prancis dan Inggris, memiiki lebih banyak jumlah korban terinfeksi.
Menurut Evan Andrews di laman history.com, dia mengatakan “meskipun bahwa tidak mungkin flu spanyol berasal dari Spanyol, para ilmuwan masih tidak yakin sumbernya”.
Para peneliti juga masih tidak mengetahui alasan mengapa flu ini begitu mematikan. Tetapi ini bermula dari perang dunia pertama, setidaknya digaris pertahan Jerman.
Analisis pada saat itu mengatakan virus ini bermula akibat perang yang banyak memakan korban, sehingga tumpukan mayat-mayat korban perang pada saat itu di sinyalir menjadi awal mula virus ini tercipta dan sebagainya, kemungkinan ini menjadi salah satu penyebab awal. Tetapi pada saat itu, tidak satu pun Negara yang terlibat perang pada saat itu, mau membuka informasi tentang keberadaan virus tersebut. Karena ditakutkan akan menghalangi mobilisasi, dan menghancurkan semangat juang para prajurit.
Satu-satu nya Negara yang berani menyuarakan dan membahas tentang wabah virus ini adalah Spanyol. Karena Spanyol pada saat itu merupakan Negara yang netral, dan tidak begitu peduli dengan segala macam propaganda perang. Dan karena itu, wabah penyakit ini di sebut “Flu Spanyol”.
Beberapa tahun kemudian kita mengetahui bahwa wabah penyakit itu bernama H1N1, tetapi ini adalah varian awal nya dan yang paling ganas. Banyak ilmuwan yang memperdebatkan keganasan virus tersebut, mereka berpendapat korban-korban yang meninggal dalam jumlah yang sangat besar pada saat itu, di karenakan kebijakan-kebijakan Negara-negara pada saat itu, yang menutup-nutupi tentang gejala dan keberadaan virus itu.
Kemudian karena teknologi pada saat itu belum mengenal vaksin.
Tentu saja karena vaksin, baru di temukan tahun 1930an, dan baru tersebar merata 10 tahun kemudian.
Artikel Terkait
Anaknya Meninggal Setelah di Vaksin COVID-19, Keluarga Hanya Bisa Pasrah
Sadis, ISIS serang tentara Irak saat sedang tidur