Bingkai Nasional - Darah kerajaan sering kali dianggap suci dan kuat, mewariskan kekuasaan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Namun, di balik gemerlap istana dan tahta yang bersinar, ada rahasia gelap yang tersembunyi dalam darah para raja dan ratu Eropa.
Salah satu misteri terbesar yang terungkap melalui buku "Sejarah Gelap para Raja & Ratu Eropa" adalah keterlibatan penyakit hemofilia dalam sejarah para bangsawan.
Baca Juga: Kerajaan Mataram Islam Era Ini
Pengertian dan Ciri-Ciri Penderita Hemofilia
Sebelum kita membahas keterlibatan hemofilia dalam sejarah kerajaan Eropa, mari kita memahami lebih lanjut tentang apa itu hemofilia.
Hemofilia adalah kelainan genetik yang mempengaruhi kemampuan darah untuk membeku.
Penderita hemofilia cenderung mengalami perdarahan yang berlebihan, terutama setelah cedera atau operasi.
Kelainan ini terkait dengan faktor pembekuan darah yang kurang atau tidak berfungsi dengan baik.
Ciri-ciri penderita hemofilia melibatkan perdarahan spontan atau berlebihan, terutama pada sendi-sendi dan otot-otot.
Pembekuan yang lambat juga dapat menyebabkan luka sulit sembuh dan memperpanjang waktu perdarahan setelah cedera.
Baca Juga: Sejarah Wayang, Kesenian Asli Indonesia Sejak Zaman Kerajaan
Hemofilia dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu hemofilia A dan B, tergantung pada faktor pembekuan darah yang terkena.