Lagi Viral, Akibat Pabrik Penyulingan Anggur Jebol, Satu Kota Banjir Amer di Portugal

Bingkai Nasional - Lagi viral dan menggelitik bagi media sosial, tiba-tiba ada banjir yang tidak biasa terjadi di lingkungan umum.

Karena, yang biasanya banjir itu air biasa pada umumnya, ini malah amer yang bikin banjir satu kota yang ada di negara Portugal.

Hal yang menyebabkan banjir amer dikarenakan sebuah tangki penyulingan anggur yang ada di Kota Sao Lourenco do Bairro, Portugal, jebol.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Lagu Daerah ‘Halo-Halo Bandung’ Dijiplak Jadi ‘Hello Kuala Lumpur’

Akibatnya kota tersebut penuh dengan banjir ribuan gallon anggur merah alias amer yang dikenal pada umumnya.

Kejadian yang cukup jarang bahkan tidak pernah terjadi tersebut direkam dalam video oleh warga, yang mana kota berpenduduk 2000 orang itu sedang dibanjiri amer yang memang cukup deras aliran airnya.

Didapatkan informasi dari media sana, bahwa diperkirakan lebih dari 2 juta liter anggur yang membanjiri kota tersebut.

Dari anggur sebanyak itu diperkirakan bisa untuk mengisi sebanyak 2.933.333 botol amer.

Tapi, kalau kita pikir-pikir, bahwa kejadian ini bisa saja berbahaya bagi lingkungan sekitar yang ada di sana, mungkin bisa saja adanya dampak pencemaran lingkungan yang dihasilkan karena adanya aliran air yang berasal dari amer tersebut.

Di mana kita tahu, bahwa amer tersebut bisa saja membuat rusak lingkungan, bahkan bisa saja menjadikan pencemaran sungai kalau memang dekat dengan sungai.

Mengenai hal itu, tim pemadam kebakaran berusaha untuk memblokir aliran amer tersebut yang sedang deras di kota sana, dan menghadang untuk tidak menggalir ke dekat persungaian.

Baca Juga: Lagi Viral! Ada 3 Perempuan Mencekoki Kucing Pakai Miras di Kota Padang

Adapun tanggapan dari produsen anggur, Destilaria Levira, mengaku akan selalu bertanggung jawab terhadap insiden tersebut.

Mereka juga mengaku meminta maaf atas kerusakan yang terjadi dari adanya kebocoran penyulingan yang ada di pabrik amer yang ada di kota tersebut.***

(IHWANUN NAFI)