ekonomi-bisnis

Bupati Gunung Kidul Sentil Penerima Bansos yang Masih Utamakan Beli Rokok dan Skincare

Selasa, 22 Juli 2025 | 20:11 WIB
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntaningsih

BINGKAI NASIONAL - Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntaningsih meminta agar penyaluran bantuan social (bansos) lebih diperketat lagi.

Hal demikian karena Endah menilai bahwa penerima bansos masih menggunakan bantuan tersebut untuk hal selain kebutuhan pokok.

Maka dari itu, Endah meminta agar masyarakat penerima bansos mengelola keuangannya dengan baik.

Baca Juga: Kementerian BUMN Dorong Revolusi Komunikasi Digital Lewat AI dan Peran Karyawan sebagai Duta Perusahaan

“Kami sampaikan kepada warga masyarakat khususnya penerima bansos dari pemerintah bahwa kebutuhan pokok manusia adalah sandang, pangan, papan,” ujar Endah usai acara peluncuran bantuan beras bagi warga kurang mampu di Balai Kelurahan Kepek, Kapanewon Saptosari pada Selasa, 22 Juli 2025.

“Selama masih di-support pangannya dari pemerintah, maka kita harus mendisiplinkan diri,” tambahnya.

Lebih lanjut, Bupati Gunungkidul menyinggung soal penerima bansos yang masih mengutamakan membeli rokok dan skincare.

Baca Juga: 151 KKMP se-Kota Bandung Resmi Diluncurkan, Farhan: Bukan Sekedar Simpan Pinjam Biasa!

“Kepada perangkat daerah kami, bagi penerima bansos yang masih menggunakan uangnya di luar kebutuhan pokok, misalnya maaf masih merokok, membeli skincare dan sebagainya ya kami mohon Pak Lurah mempertimbangkan kembali,” tegasnya.

“Rapat dalam musyawarah dusun atau musyawarah kelurahan bahwa yang bersangkutan ternyata mampu, jadi ukurannya seperti itu,” tambahnya.

Endah menyatakan bahwa untuk keluar dari garis kemiskinan tak hanya dari bantuan pemerintah, tetapi keinginan berubah dari masyarakat sendiri.

Baca Juga: Ancaman Terhadap Peternak dan Petani Lokal, DPR Dorong Antisipasi Tarif 0 Persen Produk AS

“Edukasi untuk kita mau prihatin keluar dari kemiskinan ini memang harus dilakukan dari si warga itu sendiri, bukan tugas dari pemerintah,” tandasnya.

“Karena mengubah nasibnya sendiri dengan hidup hemat saja tidak mau, prihatin saja tidak mau, menabung untuk membawa perubahan derajatnya saja tidak mau, kenapa kita harus memikirkannya, yang lebih membutuhkan masih banyak,” pungkasnya.
***

Tags

Terkini