BINGKAINASIONAL.COM - Presiden RI, Prabowo Subianto menyampaikan kabar baik, terkait perundingan dagang antara Indonesia dengan Eropa.
Diketahui Indonesia dan Uni Eropa akhirnya menyepakati perjanjian komprehensif ekonomi partnership agreement.
Prabowo mengatakan, kesepakatan itu akan menjadi kerangka kerja sama perdagangan bebas atau agreement antara Indonesia dan unit Eropa.
"Setelah 10 tahun negosiasi hari ini kita tembus semua titik-titik persoalan sudah kita selesaikan jadi kita udah punya sekarang perjanjian Konferensi ekonomi Partnership agreement antara Indonesia dan Eropa yang sebetulnya ini adalah menjadi Free Trade agreement ya," kata Prabowo.
Prabowo menjelaskan, dengan adanya perjanjian ini akan membuat tarif perdagangan antara Indonesia dan juga Eropa menjadi 0%.
"Nantinya Uni Eropa pasar yang sangat besar hampir semua tarif kita sudah selesai ya hampir semuanya 0% jadi ini saya tekankan terobosan baru" ujarnya.
Baca Juga: 360 Ribu Ton Beras Bansos Disalurkan Pemerintah, Mentan Ingatkan Soal Potensi Kecurangan
Selain itu, ia menjelaskan terkait perjanjian yang membuka akses besar bagi Indonesia ke pasar Eropa dengan populasi ratusan jiwa dan kekuatan ekonomi besar tingkat global.
"Uni Eropa ini kan pasar yang sangat besar jumlah penduduknya itu 450 juta lebih, total GDP mereka sangat besar perdagangan mereka juga sangat besar" jelasnya.
Prabowo juga menilai pencapaian ini menjadi sejarah bagi Indonesia dan langkah strategis di tengah situasi dunia yang penuh ketidakpastian.
Baca Juga: Dibikin Kesal dengan Daftar 11 Anggota Tetap BRICS, Trump Merasa Tarif Impornya Diremehkan
Dengan perwujudan perjanjian CEPA, Indonesia memiliki alternatif mitra dagang yang kuat dan dapat diandalkan dalam ranah ekonomi.***
Artikel Terkait
Prabowo Sebut Raturan Pengusaha Asal Brasil Rencana akan Diboyong ke Indonesia
Pemkot Bandung Upayakan Ketahanan Pangan, Dorong Kemandirian Masyarakat Melalui Program Buruan SAE
Dibikin Kesal dengan Daftar 11 Anggota Tetap BRICS, Trump Merasa Tarif Impornya Diremehkan
360 Ribu Ton Beras Bansos Disalurkan Pemerintah, Mentan Ingatkan Soal Potensi Kecurangan
Ada Penundaan Waktu, Airlangga Beberkan Potensi Negosiasi Lanjutan dengan AS Terkait Tarif Impor 32 Persen