BINGKAI NASIONAL - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terus mengutak-atik kebijakan tarif impor untuk sejumlah negara.
Sebelumnya, Trump juga sudah mengirimkan surat tarif impor terbaru yang akan diberlakukan mulai 1 Agustus 2025 mendatang.
Namun bagi Indonesia yang semula akan diberlakukan tarif sebesar 32 persen kini AS bersepakat mematok tarif 19 persen.
Baca Juga: Bikin Heboh! Sekelompok Siswa SMA di Tuban Temukan Belatung di Lauk Ayam MBG
Sedangkan impor produk dari AS ke Indonesia dikenakan tarif 0 persen atau tidak dikenai tarif sama sekali.
Hal demikian diumumkan langsung oleh Donald Trump, sebagaimana dilansir dari laman Reuters pada Rabu, 16 Juli 2025.
"Mereka membayar 19 persen dan kita tidak membayar apa pun," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, AS, sebagaimana dilansir dari Reuters pada Rabu, 16 Juli 2025.
Baca Juga: Industri Semen Didorong Jadi Pelopor Energi Hijau untuk Dukung Net Zero Emission 2060
"Kita akan mendapat akses penuh ke Indonesia," imbuh Presiden AS itu.
Perihal itu, Trump juga lebih dulu mengumumkan kesepakatan ini melalui media sosial, tanpa memberikan rincian.
Orang nomor 1 di AS itu menyatakan langsung bernegosiasi dengan Presiden RI, Prabowo Subianto untuk menuntaskan kesepakatan tersebut.
Tarif tersebut turun dibandingkan ancaman yang sebelumnya berikan ke Indonesia saat awal melakukan serangan dagang ke sejumlah negara. Saat itu, Trump mengancam akan menghajar produk Indonesia dengan tarif sebesar 32 persen.
Baca Juga: Respons Fatwa Haram Sound Horeg, Cak Imin: Kalau Ekonomi Tumbuh, Harus Dibantu
Dilansir dari The Guardian, selain mendapatkan tarif nol bagi AS saat ekspor ke Indonesia, AS juga diketahui mendapatkan tiga keuntungan lain dari RI dalam kesepakatan tersebut.
Artikel Terkait
360 Ribu Ton Beras Bansos Disalurkan Pemerintah, Mentan Ingatkan Soal Potensi Kecurangan
Ada Penundaan Waktu, Airlangga Beberkan Potensi Negosiasi Lanjutan dengan AS Terkait Tarif Impor 32 Persen
Bawa Kabar Baik, Presiden Prabowo Beberkan Hasil Perundingan Dagang dengan Eropa
Industri Semen Didorong Jadi Pelopor Energi Hijau untuk Dukung Net Zero Emission 2060
Respons Fatwa Haram Sound Horeg, Cak Imin: Kalau Ekonomi Tumbuh, Harus Dibantu