Jaringan Pemred Promedia Audiensi dengan TKN Fanta, Dukung Pemilu Damai di Tengah Tensi Politik

Bingkai Nasional - Tengah memasuki masa pemanasan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Jaringan Pemimpin Redaksi Promedia (JPP) memberikan dukungan kuat untuk menjaga kondisi damai dalam pesta demokrasi ini.

Meskipun suhu politik beberapa pekan terakhir terasa semakin panas, JPP berharap agar situasi ini tidak banyak berubah hingga pemilihan umum berlangsung.

Pernyataan ini disampaikan oleh Agus Sulistriyono, anggota Dewan Pembina JPP, dalam sebuah audiensi dengan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) di Fanta HQ, Jalan Surabaya, Jakarta, pada Sabtu malam, 13 Januari 2024.

Baca Juga: Silaturahmi TKN Fanta Creative: Inisiatif Pemuda Mendukung Prabowo dan Gibran

Sulistriyono menyampaikan harapannya untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional dan global dengan memastikan jalannya pemilu berlangsung damai.

"Ini supaya perekonomian nasional dan dunia usah tetap stabil," ujar Sulistriyono.

Promedia, dengan total anggota sebanyak 1.065 media, menyatakan kesiapannya untuk mendukung Pemilu damai.

Mereka berkomitmen untuk mempublikasikan konten-konten yang edukatif dan menjauhi praktik saling menghujat.

Menanggapi inisiatif JPP, Komandan TKN Fanta, Arief Rosyid Hasan, memberikan apresiasi.

Baginya, dukungan yang solid dari media dapat membantu kelancaran pelaksanaan pesta demokrasi.

"TKN Fanta yakin pemilih muda harus dikerahkan karena inilah yang bakal mendongkrak suara Prabowo-Gibran. Makanya, di sisa sebulan ini, kami harus canvassing, datang ke daerah-daerah supaya target menang satu putaran bisa tercapai," kata Hasan.

Baca Juga: PRIDE: Relawan Politik Pertama yang Pecahkan Rekor MURI Karena Menggunakan AI

Selain mendukung Pemilu damai secara umum, JPP juga memberikan dukungan khusus terhadap Relawan Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE).

Hadi Suprapto, Sekretaris Jenderal JPP, menyatakan bahwa media di bawah naungan JPP akan memberikan dukungan penuh untuk pemilu damai, termasuk dalam hal tidak menyebarkan konten hoax.