Bingkai Nasional - Pilpres semakin dekat, banyak sekali bermunculan janji demi janji yang dilontarkan oleh para cawapres yang akan memimpin negara Indonesia.
Apakah mereka semua bisa benar-benar dipercaya dengan janji-janjinya saat menjelang pemilu seperti ini?
Adanya pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin sudah biasa bermunculan di jelang pencoblosan calon presiden dan wakil presiden.
Baca Juga: Peran Penyampaian Guru Terhadap Keberhasilan Anak Didik!
Kenapa? Soalnya masih banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan dengan benar-benar clear saat mereka para calon pemimpin negara membuat janji.
Maka dari itu, penulis harap, para calon pemimpin negara besar Indonesia ini bisa benar-benar tidak hanya melontarkan janji, tapi lebih ke kerja dulu, bukti dulu, baru nanti masyarakat yang akan menilai saat mereka sudah melakukan kerja nyatanya.
Seperti saja dalam ranah pendidikan, seorang pengajar (guru), seharusnya lebih diprioritaskan pemerintah, kenapa? Tentunya para guru perannya sangat penting untuk mencerdaskan penerus bangsa ini.
Kalau saja tidak ada peran guru di negeri ini, untuk mencerdaskan rakyat, siapa lagi?
Karena dari masa kecil sampai tumbuh dewasa seperti beliau yang mencalonkan diri menjadi presiden di 2024 ini pasti belajar bersama guru.
Seharusnya, nantinya siapapun yang menjadi presidennya di tahun 2024 sampai seterusnya, mohon untuk memperhatikan kesejahteraan pengajar (guru) di negeri ini, baik itu guru sekolah negeri, maupun guru dengan gaji honorer.
Memang menjadi guru tidak kok memikirkan gaji, tapi kalau kita pikir secara logika, peran guru terhadap kecerdasan anak bangsa di negeri ini sangatlah penting.
Baca Juga: Pentingnya Strategi Guru Dalam Implementasi Sikap Moderasi Beragama di Lingkungan Sekolah
Mungkin ketika keresahan ini mejadi sebuah ungkapan bahwa semoga nantinya pemerintahan selanjutnya terutama pada menteri pendidikan bisa memperhatikan kesejahteraan guru agar dapat terus membimbing anak bangsa ini.
Jadi, walaupun mendekati pilpres 2024 yang sudah di depan mata, janganlah mudah terprovokasi oleh orang yang hanya menyebarkan kebencian terhadap pilihan yang berbeda.
Artikel Terkait
Ciri-Ciri Guru yang Pemalas
Cara Menjadi Guru yang Baik dan Profesional Membangun Karier Pendidikan yang Sukses
Guru Berkualitas: Kunci Mutu Pendidikan yang Tak Tergantikan
Membangun Kualitas Sebagai Guru di Era Modern
Peran Guru di Era Digital: Membimbing Generasi Muda Menuju Masa Depan Gemilang