Lebih lanjut, kisah ini membuka diskusi tentang penanganan kasus KDRT secara keseluruhan di Indonesia.
Banyaknya kasus yang terjadi, termasuk pembunuhan, pemerkosaan, dan kekerasan lainnya, sering kali mendapat tanggapan yang kurang memadai dari pihak berwenang.
Tak hanya itu, peran Komnas Komnas (Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak) juga dipertanyakan.
Baca Juga: Ada Isu Sensitif, Sidang Kasus KDRT Ferry Irawan Venna Melinda Berlangsung Tertutup, Ini Faktanya!
Di tengah maraknya kasus KDRT, di mana seharusnya Komnas memiliki peran aktif dalam memerangi dan mencegah kekerasan terhadap perempuan, masyarakat menyoroti keheningan yang terjadi.
Kisah Mbak Meri menjadi cerminan pahit atas kondisi keamanan dan perlindungan perempuan di Indonesia.
Kita diingatkan akan urgensi penegakan hukum yang adil, responsif, dan cepat dalam menanggapi kasus KDRT.
Semua pihak, termasuk pemerintah, kepolisian, dan lembaga-lembaga terkait, diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan bagi semua warga negara.***
Artikel Terkait
Lesti Kejora Alami KDRT, Hetty Koes Endang Katakan ... Itu Tidak Benar
Istri Alami KDRT, Boleh TIdak Minta Cerai?
Akibat KDRT, Lesti Kejora Dilarikan Ke Rumah Sakit
Baim Wong Damai Dengan Salah Satu Pelapor Prank KDRT, Sisa Dua Pelapor Yang Belum Cabut Laporan