Bingkai Nasional - Awal Ramadhan merupakan hal yang paling dinanti semua umat muslim untuk menjalankan ibadah suci puasa Ramadhan.

Awal puasa Ramadhan diprediksi berdasarkan data hilal Falakiyah PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul ‘Ulama), dilansir dari instagram nu.online.id pada tanggal 21 Maret 2023, bahwa  prediksi awal puasa Ramadhan diperkirakan jatuh pada tanggal 23 Maret 2023.

Data Hilal awal Ramadhan dari Lembaga Falakiyah PBNU yang akan dirilis esok hari pada tanggal 22 Maret 2023 bertepatan dengan Rabu, 29 Sya’ban 1444  H, meliputi:

1. Ketinggian Hilal: Besar sudut dari posisi proyeksi bulan di horizon dapat  teramati hingga pusat piringan bulan berada. Hal ini menunjukkan bahwa  bulan berada pada posisi di atas horizon matahari ketika terbenam. 
2. Elongasi: Jarak antara sudut bulan dengan matahari di langit.
3. Waktu Ijtima’ : Merupakan kondisi sejajarnya posisi bumi, bulan dan  matahari berada pada garis bujur yang sama. 
4. Lama Hilal : Durasi kemunculan hilal hingga dapat diamati dengan mata  telanjang. 
5. Keadaan Hilal : Mengacu pada kemiringan bulan sabit secara sempurna
6. Letak Hilal : Kedudukan hilal, merupakan busur yang ditarik sejajar dari  ufuk titik pangkal garis tinggi yang tegak lurus ufuk toposentrik menuju  pusat cakram matahari, hingga berujung di titik dimana pangkal garis  irtifa’ (ketinggian) hilal berada ketika matahari terbenam (assimtu relatif  matahari dan hilal). 
7. Matahari: posisi matahari yang menjadi acuan bagi terlihatnya hilal.

Data ketinggian hilal di Indonesia pada Rabu, 29 Sya’ban 1444 H  menunjukkan bahwa : 

1. Provinsi Papua kota Merauke memiliki ketinggian hilal terkecil, sebesar 7  ° 15’ (7 derajat 15 menit). Parameter ketinggian terbesar berada di  Provinsi Aceh kota Lonka dengan tinggi 9° 5” (9 derajat 5 detik).
2. Elongasi terkecil ketika matahari terbenam terletak di kota Merauke sebesar 8 derajat 32 menit hingga elongasi terbesar di kota Lonka sebesar 10 derajat 8 menit. 
3. Lama hilal ketika matahari terbenam berkisar antara 31 menit 42 detik di  Merauke, Papua hingga 37 menit 45 detik di kota Lonka, Aceh. d. Ijtima’ awal Ramadhan 1444 H, terjadi pada Rabu, 22 Maret 2023 pukul  00 lewat 25 menit lewat 22 detik Waktu Indonesia Barat dengan merujuk  lokasi PBNU yang berada di Jalan Rahmat Raya, Jakarta Pusat. e. Data keadaan hilal menunjukkan bahwa jika berada di sebelah selatan  matahari, kemiringan hilal ke arah selatan. Sebaliknya pula, ketika berada  di sebelah utara matahari, kemiringan hilal ke arah utara. 
4. Kedudukan hilal pada Rabu, 22 Maret 2022 berada pada posisi utara  matahari sebesar 3 derajat 6 menit 23 detik. 
5. Letak matahari terletak pada 0 derajat 32 menit 56 detik utara titik barat.  Sementara posisi hilal berada 3 derajat 39 menit 59 detik utara titik barat. 

Baca Juga: Jadwal Cuti Bersama Awal Ramadhan 2023 dan Tanggal Merah 2023

Menurut data hilal dari Falakiyah PBNU, menunjukkan bahwa posisi hilal untuk seluruh wilayah Indonesia telah berada di atas ufuk serta telah memenuhi  kriteria imkanu ru’yah.

Posisi tersebut disepakati oleh menteri agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, serta Singapura, yaitu 3 derajat dengan elongasi  6,4 derajat.

Hal ini berarti ketinggian hilal pada hari Rabu, 29 Sya’ban 1444 H telah mencukupi kriteria serta kemungkinan hilal terlihat pada sangat besar. 

Untuk memperoleh kepastian mengenai awal puasa Ramadhan tersebut maka diperlukan keberhasilan dari pengamatan hilal, yang kemudian akan ditetapkan awal puasa Ramadhan melalui sidang isbat Kementerian Agama RI.

Pelaksanaan sidang baru akan dilaksanakan pada Rabu, 22 Maret 2023.

Jika pengamatan hilal  berhasil terlihat, maka awal puasa Ramadhan 1444 H akan jatuh pada Kamis, 23  Maret 2023.

Namun jika hilal belum nampak sebab terdapat faktor tertentu, maka awal Ramadhan akan jatuh pada Jum’at 24 Maret 2023.

Semoga pelaksanaan pengamatan atau rukyatul hilal berjalan dengan lancar.

Serta semoga dengan niat tertata kita untuk menjalankan puasa Ramadhan tahun ini mampu memperoleh berkah dan ridho Allah, Swt. Aamiin.***

(Harga Sri Rahayu Ningsih)