Bingkai Nasional - Siapa yang tidak kenal Gus Dur? Beliau adalah seorang tokoh, ulama, pemimpin negara, juga kiai. Dimana beliau adalah sang panutan pada masanya dulu.
Selama menjabat sebagai Presiden negara Indonesia, selalu mengajarkan kepada semua masyarakat Indonesia, apa itu arti kesederhanaan, saling menghargai, dan tidak semenah-menah dengan kekuatannya sendiri.
Yang terpenting dari semuanya adalah, Gus Dur mengajarkan kepada kita semua, warga masyarakat Indonesia, bahwa salinglah menghargai kalau ada sebuah perbedaan pendapat, karena kita hidup di tengah-tengah masyarakat yang bermacam budaya, ras, dan juga agama.
Maka dari itu, budaya saling menghargai harus selalu dikedepankan, karena itu yang akan menyelamatkan negara Indonesia ini dari suatu ancaman perang antara satu keluarga dengan keluarga laiannya.
Mengingat negara ini adalah negara yang isinya berbagai kultur budaya yang harus kita jaga satu sama lain sebagai suatu sahabat, bahkan saudara.
Indonesia adalah negara yang besar, banyak dikelilingi pulau-pulau yang besar juga.
Banyak kekayaan yang ada di dalamnya. Sepantasnya dijaga dengan saling berpegangan tangan antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya.
Baca Juga: Biografi Sejarah Pramoedya Ananta Toer: Pejuang Kata
Mengingat juga, banyak warga negara asing yang mengintai kita untuk saling berkeinginan menguasai isi dari bumi Indonesia.
Berkat Gus Dur pada masanya, masih menjabat sebagai presiden ke 4 Indonesia, beliau tanpa adanya deskriminasi terhadap pulau satu dengan pulau lainnya, warna kulit hitam paupun putih, yang kaya dan yang miskin.
Itu semua dipandangan Gus Dur adalah sama. Kita mempunyai hak sama, makanya kita juga berpedoman pada dasar negara. Yakni, Pancasila.
Pancasila haruslah ditaati sebagai dasar negara, karena itu pedoman yang nantinya didukung oleh peraturan-peraturan yang lain sebagai penguat negara.
Sehingga tidak ada dan tidak takut diganggu oleh negara asing yang ingin menghancurkannya, bahkan tidak bisa dirusak sendiri oleh warga negara yang tidak suka dengan dasar negara kita.
Jadi, kita harus menyadari akan negara kita, harus saling menjaga, saling menghargai satu sama lain walaupun berbeda agama, budaya, ras.
Artikel Terkait
Biodata Komjen Ahmad Dofiri, Lulusan Tebaik AKPOL 1989, Pimpinan Sidang Etik Ferdy Sambo
Sumber Kekayaan Teddy Minahasa Ternyata Dari Sini, Hingga Miliki Harta Mencapai Rp29 Miliar
Biografi Heru Budi Hartono, ASN Kepercayaan Jokowi
Siapa Raja Haji Ahmad Yang Jadi Google Doodles 5 November 2022?
Profil Yerry Yanuar, Yang Namanya Diabadikan Jadi Nama Gedung BKD Jabar