Bingkai Nasional - Pada saat ini masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Slamet Tohari atau juga disapa dengan Mbah Slamet. 

Pasalnya mbah Slamet yang memang mengaku sebagai dukun bisa menggandakan uang yang sudah diduga membunuh 12 orang.

Mbah Slamet kemudian menguburkan mayat yang 12 orang tersebut di sebuah kebun di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah.

Motif yang dilakukan oleh mbah Slamet melakukan tindakan yang sangat keji yaitu dengan aksi penipuan yang dilakukan pelaku selama 5 tahun belakangan ini.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan bahwa, “Korban akhirnya terus menagih bagaimana dan mana hasil dari penggandaan uang yang telah dijanjikan tersebut. Akhirnya tersangka sangat merasa kesal dan memberikan sebuah minuman yang berisi potas kepada para korban tersebut”.

Tak hanya Mba Slamet, awal Januari 2023 lalu masyarakat dihebohkan dengan pembunuhan berantai Wowon Erawan.

Bersama tiga rekannya Solihin, Duloh dan Dede, Wowon membunuh 9 orang di Cianjur dan Bekasi.

Baca Juga: Pesan Ayah Kepada Anak Sebelum Jadi Korban Dukun di Banjarnegara: Umur Ayah Mungkin Tidak Panjang

Hampir mirip dengan Mbah Slamet, Wowon Erawan juga mengaku sebagai dukun pengganda uang.

Setelah para korban yang menyetor uang menagih janji, Wowoni cs langsung bergerak untuk membunuh mereka.

Penelusuran yang telah didapat mengungkap ada yang lebih parah dari Wowon CS dan Mbah Slamet, yakni sosok pria bernama Ahmad Suradji.

Ahmad Suradji, atau biasa dipanggil AS, membunuh 42 wanita.

Aksi mengerikan dukun AS ini dilakukan antara tahun 1986 hingga 1994 di Desa Sei Semayang, Kecamatan Administratif Deli Serdang, Kabupaten Sunggal.

Motif pembunuhan tersebut didasarkan pada klaim Suradji tentang wangsit mendiang ayahnya, yang memerintahkannya untuk membunuh 70 wanita untuk menjadi kekuatan magis.

Suatu malam, Dukun AS bermimpi bahwa ayahnya yang hilang mengunjunginya.