Bingkai Nasional - Polisi saat ini sedang mencari seorang pengemudi bersenjata dan arogan yang menggunakan plat nomor palsu milik mobil dinas Polda Metro Jaya dan secara fisik menyerang seorang pengemudi taksi online di pintu keluar tol Tomang pada Kamis (4/5/2023).

Kombes Pol Latif Usman, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, mengatakan plat nomor mobil dinas Polisi yang digunakan pengemudi sombong itu palsu.

"Plat nomornya palsu," kata Latif saat dihubungi, Jumat (5/5/2023).

Latif menjelaskan, mobil dengan nomor plat 10011 - VII ini tidak terdaftar dalam catatan logistik Polda Metro Jaya.

Hingga saat ini masih dalam penyelidikan untuk mengetahui pengendara yang sombong tesebut.

"Jumlah itu tidak terdaftar dalam catatan logistik Polda Metro Jaya," kata Latif.

Baca Juga: Selain RFH, Inilah Kode Khusus Plat Nomor Mobil Kendaraan Pejabat Negara

Oleh karena itu, Latif menyatakan bahwa polisi saat ini sedang mencari pengemudi arogan yang identitasnya masih belum diketahui untuk meminta pertanggungjawaban atas tindakannya.

"Kami sedang mencarinya," tambahnya.

Insiden ini telah menyebabkan kegemparan di kalangan masyarakat, karena melibatkan plat nomor palsu milik kepolisian dan seorang individu bersenjata yang bertindak dengan cara arogan dan kekerasan.

Polisi telah meyakinkan publik bahwa mereka akan melakukan segala daya mereka untuk menemukan pelaku dan membawanya ke pengadilan untuk melanjutkan proses hukum.

Sementara itu, korban penyerangan, sopir taksi online, telah menerima perawatan medis untuk luka-lukanya dan dilaporkan dalam kondisi stabil.

Insiden ini menyoroti masalah plat nomor palsu dan bahaya yang menyertainya, terutama bila digunakan oleh individu yang tidak memperhatikan hukum atau keselamatan orang lain.

Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang aksesibilitas senjata api di Indonesia dan perlunya peraturan dan penegakan hukum yang lebih ketat untuk mencegah insiden semacam itu terjadi di masa depan.

Polisi telah mendesak masyarakat untuk melaporkan kegiatan atau individu yang mencurigakan untuk membantu menjaga keselamatan publik dan mencegah insiden seperti itu terjadi lagi.