Bingkain Nasional - Polrestabes Semarang berhasil mengungkap kasus pembunuhan dan mutilasi bos depot air isi ulang di Semarang. Pelakunya ternyata adalah seorang karyawan bernama Muhammad Husen, yang tega membunuh bosnya sendiri. Dalam jumpa pers di Mapolrestabes Semarang pada Rabu (10/5/2023), Husen tidak menunjukkan rasa penyesalan atas perbuatannya tersebut.
Bahkan, ia mengaku merasa puas telah membunuh bosnya. Husen mengaku bahwa dia memiliki rasa kesal dan dendam terhadap korban karena sering mendapat perlakuan buruk dan dipukuli saat bekerja. Dia merasa sakit hati karena korban sering memperlakukannya secara kasar dan bahkan main tangan untuk kesalahan-kesalahan kecil yang diperbuatnya.
Baca Juga: Fakta Terbaru Temuan Mayat di Depot Air di Semarang Tewas di Mutilasi Lalu DiCor
Husen merasa sudah tidak betah bekerja di tempat tersebut, namun tidak bisa keluar lantaran KTP-nya ditahan oleh korban. Korban juga mengancam akan membunuhnya jika ia keluar dari pekerjaannya.
Lantaran tidak tahan dengan perlakuan korban, Husen mulai merencanakan untuk membunuh korban. Rencana itu akhirnya direalisasikan pada Kamis (4/5) malam. Pembunuhan itu dilakukan dengan menghajar korban dengan linggis. Jasad korban kemudian diangkat dan dibawa ke sebuah lorong sempit.
Kemudian pada Jumat (5/5) dini hari, Husen kembali lagi untuk melakukan mutilasi. Dia mengakui bahwa saat itu korban masih hidup dan bernapas dengan ngorok-ngorok suaranya. Husen mengambil tangan kanan-kiri dan kepala korban sebagai bentuk pembalasan dendam.
Baca Juga: Sering Marah-Marah, Irwan Hutagalung Dimutilasi dan Dicor Di Depot Air Miliknya Di Semarang
Usai melakukan aksinya, Husen mencuri uang milik korban senilai Rp 7 juta dan menggunakannya untuk bersenang-senang, seperti membeli makanan dan rokok serta mencari perempuan penghibur. Baru pada hari berikutnya, Husen berpikir untuk menghilangkan jejaknya. Lalu dia mengambil semen di rumah bosnya dan mengecor jasad bosnya sendiri di celah antara bangunan di depot air isi ulang itu.
Saat ditanya mengenai penyesalannya atas perbuatannya, Husen tegas mengatakan bahwa ia tidak menyesal dan bahkan merasa puas. Dia bahkan bisa bercerita secara detail mengenai alasannya membunuh dan memutilasi korban. Husen mengatakan bahwa ia memotong tangan korban karena tangannya digunakan untuk memukulnya, sedangkan kepala korban dipotong karena korban sering mengomel kepadanya.
Baca Juga: Pelaku Mutilasi Koper Merah Bogor Berhasil Ditangkap Kepolisian
Menurutnya, memotong bibir akan sulit, sehingga ia memutuskan untuk memotong kepala korban. Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga hubungan kerja yang baik antara bos dan karyawan.
Ketidakpuasan dan perlakuan buruk yang diterima karyawan dapat memicu tindakan kekerasan seperti yang dilakukan oleh Husen. Selain itu, kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya menjaga emosi dan menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan damai. Kekerasan tidak akan pernah menjadi solusi. ***
( Silvi Ana Dewi )
Artikel Terkait
7 Tempat WIsata Semarang. Ada Balon Udara Juga Loh!
Pemerintahan Kota Semarang Terapakan Aturan Kerja Gunakan Pakaian Muslim
Fakta Terbaru Temuan Mayat di Depot Air di Semarang Tewas di Mutilasi Lalu DiCor
Sering Marah-Marah, Irwan Hutagalung Dimutilasi dan Dicor Di Depot Air Miliknya Di Semarang