Bingkai Nasional - Presiden Joko Widodo optimis sekali, bahwa LRT Jabodetabek akan bisa beroperasi pada akhir bulan ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi saat dirinya meninjau lintas raya terpadu (LRT) Jabodetabek dari stasiun Jati Mulya, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis, 10 Agustus 2023.’
Presiden Jokowi mengatakan, pengecekan berjalan dengan lancar, modal transportasi massal tersebut diharapkan dapat beroperasi pada akhir bulan Agustus 2023 ini.
Baca Juga: LRT Jabodetabek Diperkirakan Baru Balik Modal 13 Tahun, Karena Tarif Terjauh Hanya 25 Ribu
“Kemungkinan InshaAllah 26 Agustus (dapat beroperasi)," ungkap Presiden.
Ia mengungkapkan, peninjauan kali ini untuk memastikan kesiapan sistem LRT, salah satunya terkait kesesuaian pemberhentian gerbong kereta di setiap stasiun.
Kata Bapak Presiden Jokowi, "Jadi ingin melihat lagi mencoba lagi LRT kita. Kemarin kan ada perlu penyesuaian di sistem, saya lihat sekarang ini tadi saya cek di beberapa stasiun sudah pas. Ini, cek sekali lagi, bagus."
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan kembali mengenai pentingnya aspek keamanan dan juga keselamatan dalam pengoperasian LRT tersebut.
Terkait penetapan sebuah tarif untuk naik ke LRT, Presiden menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan subsidi sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk menaiki transportasi massal ini.
Pak Jokowi juga melanjutkan keterangannya, bahwa baik yang namanya kereta bandara, Trans Jakarta, KRL, kereta api, LRT, MRT, kereta cepat, semua harus ada subsidinya.
"Karena itu bisa menarik orang dari mobil pribadi, masuk transportasi massal," kata beliau.
Baca Juga: Akan Beroperasi Juli 2023, Ini Rute LRT Jabodebek
Mengutip dari Setkab.go.id, Presiden Jokowi Juga meyakini, jika masyarakat beralih dari moda transportasi pribadi ke transportasi massal LRT maka akan mengurangi tingkat kemacetan, utamanya di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tanggerang-Bekasi (Jabodetabek).
“Kerugian kita per tahun itu hampir 100 triliun karena kemacetan di Jabodetabek dan Bandung, setiap tahun merugikan hamper 100 triliun dan ini memang harus diatasi karena secara makro ekonomi merugikan negara besar sekali," ujar pak Jokowi.
Artikel Terkait
Stasiun MRT Jakarta Punya Robot Pintar, DINA Namanya, Bisa Diajak Ngobrol!
Banyak Pencurian, Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Kerahkan 310 Personel Kepolisian
Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung Sukses, Sertifikasi Laik Operasi Akan Segera Dilakukan
Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung Belum Beroperasi, Baut dan Kabelnya Malah Dicuri Warga!
Pemberian Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung! Masa Depan Transportasi yang Cepat dan Efisien