Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Jejak Sejarah di Jalan Pegangsaan Timur No. 56

photo author
- Kamis, 17 Agustus 2023 | 19:50 WIB
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Jejak Sejarah di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 (Bingkai Nasional)
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Jejak Sejarah di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 (Bingkai Nasional)

Bingkai Nasional - Pada hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945, tepatnya pada tahun Masehi 2605 atau dalam penanggalan Jepang (kōki), yang bersamaan dengan tanggal 17 Agustus Shōwa 20 dalam penanggalan Jepang itu sendiri, suatu peristiwa sejarah yang monumental terjadi di sebuah rumah yang tak terlalu mencolok di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat.

Rumah ini, pada masa mendatang, akan menjadi tempat bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Di sinilah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno, didampingi oleh Mohammad Hatta, dengan harapan akan terciptanya negara yang merdeka dan berdaulat.

Rumah yang dulunya hanya menjadi saksi bisu dalam setiap langkah kehidupan sehari-hari, tiba-tiba menjadi pusat perhatian dan penuh makna pada tanggal 17 Agustus 1945.

Melalui pemberitaan di koran Sin Po pada tanggal 5 Juli 1948, kita mendapatkan pengetahuan mengenai sejarah rumah ini yang telah menyaksikan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Rumah ini bukan hanya menjadi tempat Proklamasi, tetapi juga pernah digunakan sebagai rumah pertemuan dan bahkan menjadi penjara bagi tawanan.

Baca Juga: Niatnya Ingin Menunggu Musuh di Tempat Sepi, Gangster di Surabaya Jatim Tiba-Tiba Kedatangan Polisi

Sebelum peristiwa bersejarah tersebut, dunia telah dihebohkan oleh peristiwa bom atom yang dijatuhkan di atas kota Hiroshima, Jepang, oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 Agustus 1945.

Peristiwa ini mengguncang moral dan semangat tentara Jepang di seluruh dunia.

Sehari setelahnya, Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) berganti nama menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), dengan tujuan yang lebih tegas dan jelas: mencapai kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki, mengakibatkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya.

Momen penyerahan Jepang ini menjadi titik balik bagi Indonesia dalam perjuangannya meraih kemerdekaan.

Dua hari setelah Soekarno, Hatta, dan Radjiman pulang dari Dalat, Sutan Syahrir mendorong Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.

Hal ini disebabkan oleh keyakinan bahwa hasil pertemuan di Dalat hanyalah tipu muslihat Jepang, mengingat Jepang telah menyerah kepada Sekutu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rachmadian Ahmad Safari

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X