Bingkai Nasional - Desa yang berada di Purworejo, Jawa Tengah itu kini tengah berada dalam kepungan polisi.
Ribuan petugas kepolisian datang dengan persenjataan lengkap untuk melakukan pengamanan pengukuran lahan pertambangan batu andesit.
Namun, kegiatan tersebut berubah menjadi konflik setelah petugas kepolisian mencopot spanduk penolakan warga atas proyek yang dicanangkan oleh pemerintahan setempat.
Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Guru SD di Sadang Serang Bandung
Dilansir bingkainasional.com dari artikel klikanggaran.com yang berjudul Inilah Latar Belakang dan Kronologi Desa Wadas Dikepung Polisi, pengamanan oleh ribuan polisi itu kemudian berujung pada pengejaran serta penangkapan terhadap warga yang dicurigai polisi.
Inilah kronlogis Kejadian pengepungan oleh ribuan anggota polisi di Desa Wadas yang dirilis oleh Gerakan Masyarakat Pecinta Alam Desa Wadas (Gempa Dewa) .
Dalam rilis itu tertulis bahwa peristiwa berawal pada Senin (7/2) siang ketika ribuan aparat kepolisian mencoba kembali memasuki Desa Wadas.
Mereka baris-berbaris di Purworejo dan mendirikan tenda di Lapangan Kaliboto yang berlokasi di belakang Polsek Bener.
Detik-detik pengepungan pun mulai terasa ketika pada malam di hari yang sama terjadi pemadaman listrik di Desa Wadas, sementara desa-desa lainnya tetap menyala.
Pada Selasa (8/2) sekitar pukul 07.00 WIB, salah satu warga Wadas bersama istrinya yang kebetulan akan ke Kota Purworejo menyempatkan diri untuk melihat kondisi di sekitar Polsek Bener sambil sarapan.
Tiba-tiba mereka didatangi sejumlah polisi dan membawa warga ini ke Polsek Bener. Istrinya berhasil melarikan diri dan kembali ke Desa Wadas.
Sampai saat ini, satu warga tersebut masih belum diketahui kabar dan keberadaannya. Sekitar pukul 08.00 WIB, ribuan polisi bersenjata lengkap dengan anjing-anjingnya dilaporkan melakukan apel di Lapangan Kaliboto.
Sejarak 60 menit kemudian, tim pengukur dari Kantor Pertanahan Purworejo mulai memasuki Desa Wadas. Pukul 09.30 WIB, akses masuk ke Desa Wadas di sekitar Polsek Bener sudah dipadati polisi.
Tak berselang lama, beberapa mobil polisi dilaporkan memasuki Desa Wadas dan mencopoti poster-poster yang berisikan penolakan terhadap penambangan di Desa Wadas.
Artikel Terkait
Di Yogjakarta, Petugas PLN Dipukul Warga Karena Cabut Meteran Listrik
Umay Shahab, Sutradara Termuda di Indonesia Saat Ini
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,02 persen Pada Triwulan IV 2021