Bingkai Nasional - Para pelaku persekusi terhadap pelaku pelecehan seksual di Universitas Gunadarma akan dipolisikan karena telah mencemarkan nama baik civitas akademik Gunadarma.

Seperti yang diketahui, sebelumnya pelaku pelecehan seksual di persekusi oleh mahasiswa dan mahasiswi Universitas Gunadarma, yang kemudian membuat heboh warganet.

Banyak yang tidak setuju dengan aksi persekusi tersebut karena dianggap sama saja dengan pelaku pelecehan seksual.

Baca Juga: Dapat Pangkat Letkol Tituler, Deddy Corbuzier Janji Tidak Akan Ambil Gaji dan Tunjangan

Ada juga yang mengatakan bahwa aksi persekusi tersebut lebih parah dari aksi pelecehan seksual karena direkam dan disebarkan di Internet, dan dianggap mencemarkan nama baik civitas akademik Universitas Gunadarma.

Tidak sedikit yang menganggap kini para mahasiswa dan mahasiswi di Universitas Gunadarma adalah "tukang Bully" atas aksi penganiayaan tersebut.

Sementara itu, sebagai pengunggah pertama hingga membuat gaduh juga membuat heboh jagat maya, diketahui kini admin dari akun Instagram @anakgundardotco telah dikeluarkan karena dianggap membenarkan aksi persekusi dengan membagikannya di Instagram.

Selain itu, akun Instagram @anakgundardotco dianggap telah melakukan provokasi karena menyebar foto pelaku pelecehan seksual.

"Anak Gundar Creative Media menyayangkan tindakan persekusi yang dialami oleh TPP dan LYP pada Senin (12/12) yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa Gunadarma. Kami akui sebagai sebuah media kurang profesional dalam mengambil perspektif penyampaian berita, khususnya dalam merespons dan mewartakan kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus sehingga menyebabkan Unintended Consequences," tulis keterangan pers dari akun Instagram @anakgundardotco.

Akun Instagram @anakgundardotco juga mengatakan bahwa mereka bukan dalang dari aksi persekusi yang dilakukan oleh para mahasiswa Gundar terhadap pelaku pelecehan.

"Perlu kami tegaskan kembali di sini bahwa tuduhan terhadap Anak Gundar Creative Media sebagai dalang persekusi terhadap TPP dan LYP tidaklah benar. Persekusi yang terjadi Senin (12/12) sore itu murni terjadi akibat dari luapan emosi mahasiswa-mahasiswa yang saat itu hadir karena tidak rela atas apa yang telah kedua pelaku ini lakukan terhadap korban-korbannya. Kejadian itu sama sekali tidak kami rencanakan, dan sudah di luar kontrol kami sebagai media," lanjut dalam keterangan pers.

Adapun aksi persekusi itu dilakukan oleh para mahasiswa dan mahasiswi dari Universitas Gunadarma dengan cara mengikat pelaku pelecehan seksual di pohon, kemudian dibanjur dan dilempari sampah makanan.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Nonton Film Avatar 2 The Way of Water: Menggunakan Teknologi Tingkat Tinggi

Tidak hanya itu, diketahui juga jika pelaku pelecehan ditelanjangi dan dipaksa untuk minum air kencing yang ada di botol bekas air mineral.