DPR Desak Kecurangan Minyakita Ditindak Tegas, Yakini Banyak Pihak Terlibat

BINGKAINASIONAL.COM - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah angkat bicara terkait kasus kecurangan pada produk Minyakita.

Abdullah meminta Polri mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku yang terbukti melakukan kecurangan dengan mengurangi takaran Minyakita.

Ia menilai dengan pengurangan takaran pada minyak goreng bersubsidi ini sangatlah merugikan masyarakat.

Baca Juga: Inilah Beberapa Amalan yang Baik Dilakukan di 10 Hari Jelang Lebaran Idul Fitri

“Kami meminta pihak berwajib untuk mengusut tuntas kecurangan yang dilakukan produsen. Telusuri dengan saksama jaringan-jaringan yang terlibat dalam kasus ini, karena masyarakat sangat dirugikan,” ujar Abdullah, sebagaimana dikutip melalui laman dpr.go.id, Kamis 15 Maret 2025.

Abdullah berharap pihak berwajib dan pemerintah menuntaskan kecurangan Minyakita yang menambah riuh permasalahan.

Hal ini menurutnya, mengingat saat ini banyak persoalan yang bahkan menyeret sejumlah pejabat negara.

Baca Juga: Bantah Desas-Desus Sri Mulyani Tak Akur dengan Prabowo, Sufmi Dasco: Isu di Luar Itu Tak Berdasar

“Jangan sampai rakyat terus-menerus dirugikan. Belakangan ini banyak praktik kecurangan yang terungkap, termasuk yang melibatkan penyelenggara negara,” tegasnya.

Anggota Komisi III DPR itu pun meminta agar pihak kepolisian menindak dengan tegas para pelaku termasuk mencabut izin usaha bagi para produsen yang tidak patuh pada aturan.

“Harus ada sanksi berat bagi pelanggar, baik berupa pencabutan izin usaha bagi produsen yang tidak mematuhi ketentuan maupun sanksi pidana atas kecurangan yang dilakukan,” imbuhnya.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Kesulitan Mendapatkan Bus untuk Mudik Gratis Lebaran 2025

Terakhir, Abdullah meminta agar proses audit dilakukan dengan rinci dari hulu ke hilir. Ia meyakini bahwa kasus kecurangan ini melibatkan banyak pihak.

“Kami yakin kecurangan ini memiliki rantai panjang dan melibatkan banyak pihak. Karena itu, audit total sangat diperlukan. Pastikan juga apakah ada merek minyak goreng lain yang isinya tidak sesuai dengan takaran yang ditetapkan,” pungkasnya.