Begini Janji Dedi Mulyadi untuk Kampung Toleransi yang Ada di Kabupaten Ciamis

photo author
- Sabtu, 14 Juni 2025 | 09:23 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kunjungi Dusun Susuru Kabupaten Ciamis yang Memiliki Toleransi Kuat (Kolase via Instagram/dedimulyadi71)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kunjungi Dusun Susuru Kabupaten Ciamis yang Memiliki Toleransi Kuat (Kolase via Instagram/dedimulyadi71)

BINGKAI NASIONAL - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi berkunjung ke salah satu lokasi di Kabupaten Ciamis yang memiliki keragaman latar belakang agama.

Menurut Dedi Mulyadi hal ini merupakan bukti bahwa Kabupaten Ciamis tidak seperti anggapan kebanyakan orang dulu yang dianggap tidak toleran.

Lokasi tersebut lebih tepatnya berada di Kampung Susuru, Desa Kertajaya, Kabupaten Ciamis. Di tempat ini berdiri beberapa rumah ibadah yang berdekatan mulai dari mesjid, gereja dan bale adat sarasehan Sunda wiwitan.

Baca Juga: Statistik David da Silva Bersama Persib Bandung, Perjalanan yang Menjadikannya Sosok Legenda Klub

"Orang dulu beranggapan di Ciamis itu tidak toleran, anti perbedaan," ujar Dedi Mulyadi melalui saat berkunjung ke Dusun Susura, seperti dikutip dari unggahan Instagram pribadinya, Sabtu, 14 Juni 2025.

Namun hal demikian kini ditepis karena di kampung tersebut masyarakat dengan latar belakang agama yang beragam seperti Islam, Katolik dan Sunda Wiwitan bisa hidup berdampingan.

"Mereka itu beragam agamanya, hidup damai di sini," imbuh Dedi Mulyadi.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi juga mengungkap rencana menata kembali rumah ibadah, gapura hingga memperbaiki jalan di Susuru.

Baca Juga: Soroti Kerusakan Akibat Aktivitas Tambang di Raja Ampat, Samuel Wattimena: Jangan Nipu Gue Lagi Deh

"Yang perlu ditata di sini, satu rumah ibadahnya akan segera kita renovasi seluruhnya," ujar Dedi Mulyadi.

"Kedua, gapura-gapuranya nanti ditata dibangun dengan mencerminkan kebudayaan Galuh. Yang ketiganya, jalannya dibikin lecir (mulus)," sambung Dedi Mulyadi.

Terakhir, Dedi Mulyadi meminta agar masyarakat di Kampung Susuru ini menggunakan pakaian adat yang rapih setelah kampungnya selesai ditata dan dirapihkan.

"Yang keempat karena sudah ditata, warganya nanti mengenakan pakaian yang mencerminkan baju ceritra resmi," tegasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Mugni

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X