BINGKAI NASIONAL - Komisi I DPR RI menggelar rapat lanjutan bersama dengan Kementerian Luar Negeri membahas terkait uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test untuk para calon duta besar (dubes).
DPR menguji 24 calon Dubes RI pada Sabtu dan Minggu, 5 dan 6 Juli 2025 di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
Seluruh calon Dubes RI dibagi menjadi dua hari dan setiap harinya dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama 6 orang di pagi hari dan sesi kedua 6 orang pada siang hari.
Utut Adianto selaku ketua Komisi I DPR RI mengungkapkan, bahwa para calon Dubes bukan dari kalangan biasa.
Para calon Dubes mempunyai rekam jejak yang patut diperhitungkan, bahkan Utut menyebut para calon Dubes ini secara pengalaman sudah berada di atas rata-rata.
“Ini mostly diplomats, ada satu Pak Hotmangaradja, beliau dulu Letnan Jenderal TNI,” ungkap Utut di Parlemen kepada media pada Minggu, 6 Juli 2025.
Baca Juga: Teras Cihampelas Warisan Ridwan Kamil Dinilai Salah Kaprah oleh Pengamat ITB
Bahkan Utut menyebut, jika disamakan dengan petinju, mereka para calon Dubes ini tergolong pada petinju kelas berat.
“Jadi kalau dari petinju, ini kelas berat semua, Heavyweight, bukan yang 48 kilogram,” lanjutnya
Dari kalangan militer, ada Letjen (Purn) Hotmangaradja Panjaitan diajukan untuk menjadi dubes Indonesia di Singapura dan Mayjen (Purn) Gina Yoginda untuk Afghanistan.
Baca Juga: Teras Cihampelas Warisan Ridwan Kamil Dinilai Salah Kaprah oleh Pengamat ITB
Sementara itu, tahap selanjutnya pemilihan calon dubes ini adalah Komisi I akan melaksanakan rapat internal untuk memberikan rekomendasi kepada pimpinan DPR dan dibahas di Rapat Paripurna DPR.***
Artikel Terkait
Tecno Spark 40 Pro: HP Stylish Harga 1 Jutaan Rasa Sultan Meluncur Tahun 2025
Tok! Dedi Mulyadi Resmi Ganti Nama Rumah Sakit Al Ihsan Jadi Welas Asih
Teras Cihampelas Warisan Ridwan Kamil Dinilai Salah Kaprah oleh Pengamat ITB
Wakil Ketua DPR RI Lakukan Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan di Kabupaten Bandung, Apresiasi Perluasan Perlindungan Tenaga Kerja Informal
Komdigi Soroti Ancaman Kekerasan dan Perundungan di Dunia Digital, Harapkan Developer Perempuan Buat Game Ramah Anak