Kita bertemu hanya karena sebuah rencana,
Sebuah alur yang rumit untuk ku jelaskan
Akan kah kita bertemu lagi?
Akan kah kita bercengkrama kembali?
Menjalani hari demi hari
tanpa hadir mu itu sedikit sulit untuk ku.
Namun aku bisa apa?
Aku hanya seorang wanita yang hanya bisa menunggu
Menunggu waktu itu hadir
Waktu dimana
Aku dan kamu kembali bertemu
Melepaskan segala kerinduan
Yang sudah tak bisa ku bendung lagi
Menatap setiap inci wajah tampan mu
Surat-surat kukirimkan dari sudut kota,
Untukmu, pria berwajah dingin namun menghangatkan
Aku selalu titip salam untuk mamamu,
Agar mengingatkanmu makan teratur
Dan jangan terlalu larut dalam tidurmu
Nanti kamu rindu aku,
Senja di penghujung hari
Jaga dirimu baik-baik.
Aku selalu menunggu mu
Menunggu waktu itu berakhir
Dan Kini masa itu telah berakhir,
Aku duduk pada masa yang telah dilalui,
Untuk menghargainya berjumpa dengan orang yang paling aku sayang,
Akan merinduinya di persimpangan masa saat jalan sendirian.***
(Manuel Zega)
Artikel Terkait
Puisi: Kekasih ku Mia
Puisi: Tentang Mu di Kehidupan Ku
Puisi: Untuk mu
Puisi: Kamu Seperti Hujan
Puisi: Malaikat Pagiku