Debu beterbangan mengotori kelopak mata
Keputusasaan seperti api yang padam
Hutan bakau seperti labirin yang memerangkap ingatan
Kehadiranmu adalah adiksi
Diruang hampa dan gelap sangat menyesakkan
Angin kencang tak membantumu bernafas
Jika sepasang sayapku harus dikorbankan
Apakah aku harus merangkak?
Aku ingin meraung di Tengah lautan manusia
Tidak ada yang meninginkan kehangatan ini
Seperti Azoikum yang hampa
Kebahagiaan hanyalah omong kosong
Tidak bisa merasakan cinta adalah pengasingan
Melihat kebelakang dengan derai air mata
Aku melantunkan kidung Panjang ini
Membiarkan ombak mengamuk dan menenggelamkanku
***
Artikel Terkait
Puisi: Kisah Kita
Puisi: Tangan kuasa
Puisi: Pena
Puisi: Persahabatan
Puisi: Kecintaan Bapandaku
Puisi: Biarkan Cinta Mempercayaimu