Cerpen: Tidak Terikat Logika

Cerpen Bingkai Nasional - “Ayah, kapan kita bisa makan semau kita?” tanya Ernes, anak berumur 9 tahun.

“Iya ayah, aku pengen kaya Mario, mobilnya banyak, motornya banyak, uangnya banyak, bajunya bagus-bagus, makannya tinggal milih,” Ernie menambahi. Ernie adalah adik Ernes yang berumur 7 tahun.

“Sabar, sekarang kita makan yang ada dulu. Terus kalau pengen seperti Mario tinggal berdo'a saja,”

“Tapi kan gak mungkin kita dikasih sama Allah tiba-tiba,”

“Kenapa tidak mungkin?”

“Kan kita hidup di dunia nyata, bukan dunia dongeng Ayah,” jawab Ernes.

“Pertolongan Allah itu di luar akal manusia. Kalau kita minta pertolongan Allah, maka jangan gunakan logika, cukup kita yakin pada Firman Allah, bahwa siapa yang berdo'a maka akan dikabulkan oleh Allah. Allah tinggal bilang 'Kun... fayakun,' maka besok kita bisa punya apapun,”

“Serius ayah?” tanya Ernie.

“Iya,”

“Aku mau ah do'a,”

“Boleh, sok berdo'a. Ayah juga gak pernah berhenti berdo'a. Tapi harus ada niat baiknya dalam do'a itu,”

“Maksudnya?” tanya Ernes.

“Kalau kita minta mobil, mobilnya dipakai untuk berbuat baik gak, minta motor, motornya buat berbuat baik gak, uang, uangnya buat membantu banyak orang gak, begitu. Kalau minta cuma untuk kita pakai atau agar kita disebut kaya raya atau karena kita ingin saja, itu niat yang kurang baik, karena Allah itu inginnya kita bahagia dunia dan akhirat,”

“Gitu ya Ayah...” ucap Ernes sambil berpikir.