Jatuh cinta pada seseorang adalah iman
Kamu adalah bagian dari kebohonganku
Tatapanmu seperti kobaran api yang ceroboh
Selalu berkobar dan menyala di jiwaku
Bertemu, ragu, terpesona, terbuai dalam kesendirian
Menikmati sepenuhnya kesedihan dari rasa cemburu
Saat menelisik hatimu dari tatapan mata
Terasa seperti sambaran petir
Aku membiarkan cinta lancang melukaiku
Menjadi satu-satunya yang bisa menyakitiku
Jejak telapak tanganmu membekas di bahuku
Aku harap tidak ada kesedihan karena mencintaimu
Hanya memohon wajahmu bukan khayalan indah
Aku tidak ingin lagi mencari rasa cemburu
Aku ingin menikmati manisnya kesedihan seutuhnya
Aku membiarkan jejak di tanganmu berterus terang
Purbalingga, Senin 25 September 2023.
*Puisi ini Ditulis oleh Auliya Ahda Wannura
***
Artikel Terkait
Puisi: Malaikat Pagiku
Puisi: Kisah Kita
Puisi: Tangan kuasa
Puisi: Pena
Puisi: Persahabatan
Puisi: Kecintaan Bapandaku