Nilai Tukar Rupiah Alami Penurunan Mencapai Level Terendah Sejak 1998

photo author
- Kamis, 27 Maret 2025 | 16:16 WIB
Ilustrasi Nilai Tukar Rupiah
Ilustrasi Nilai Tukar Rupiah

BINGKAINASIONAL.COM - Nilai tukar rupiah mengalami penurunan signifikan, mencapai level terendahnya sejak krisis keuangan Asia pada tahun 1998. Pada 26 Maret 2025, rupiah diperdagangkan di angka Rp 16.641 per dolar AS, mencatatkan penurunan lebih dari 3 persen.

Beberapa hal yang menjadi penyebab turun nya nilai tukar rupiah yaitu, Kebijakan Fiskal Pemerintah terkait Pengeluaran besar untuk program sosial dan infrastruktur tanpa pendapatan yang cukup menambah beban keuangan negara, menciptakan ketidakpastian yang mengurangi kepercayaan investor

Ketidakpastian global, termasuk fluktuasi pasar energi dan kebijakan tarif dari AS, memperburuk situasi. Harga minyak yang tinggi berkontribusi pada inflasi domestik, yang semakin melemahkan rupiah.

Baca Juga: Atalia Tetap Melaksanakan Kunker Reses Komisi VIII Pasca Gonjang-ganjing Perselingkuhan Ridwan Kamil

Sentimen negatif dari investor asing juga berperan dalam melemahnya rupiah. Pasar saham Indonesia mengalami penurunan, dengan investor asing menarik lebih dari US$ 2 miliar.

Adapun Tindakan Bank Indonesia telah melakukan intervensi di pasar valuta asing dan mempertahankan suku bunga acuan untuk menjaga stabilitas rupiah. Namun, meski langkah-langkah ini diambil, tekanan terhadap rupiah tetap ada karena faktor eksternal yang lebih dominan.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Berikut adalah beberapa dampak utama.

Baca Juga: Tesla Akan Buka Restoran 24 Jam, Tempat Futuristik ala Piring Terbang di Film Drive-in

- Kenaikan Harga Impor

Dengan melemahnya rupiah, biaya barang-barang impor, termasuk bahan baku dan barang konsumsi, menjadi lebih mahal. Hal ini dapat menyebabkan inflasi dan meningkatkan biaya hidup masyarakat.

- Inflasi

Kenaikan harga barang impor berpotensi memicu inflasi yang lebih tinggi, yang akan mengurangi daya beli masyarakat. Inflasi yang tinggi juga dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

- Beban Utang Luar Negeri

Perusahaan dan pemerintah yang memiliki utang dalam dolar AS akan menghadapi beban pembayaran yang lebih berat, karena mereka harus menukar lebih banyak rupiah untuk mendapatkan dolar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aria Gumilar

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X