Anomali Ekonomi Indonesia Periode Lebaran 2025

photo author
- Rabu, 2 April 2025 | 19:39 WIB
Potret Anomali Ekonomi Indonesia Periode Lebaran 2025
Potret Anomali Ekonomi Indonesia Periode Lebaran 2025

BINGKAINASIONAL.COM - Momen Lebaran sering kali dimanfaatkan pemerintah untuk mendongkrak perekonomian negara, dikarenakan pada periode tersebut konsumsi masyarakat kerap meningkat.

Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan konsumsi rumah tangga terbesar selalu terjadi di waktu Lebaran. Tahun lalu kuartal II (4,93%), begitu jugs tahun 2023 (5,22%) dan 2022 (5,52%).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini pergerakan mudik Lebaran akan membantu mengangkat perekonomian pada kuartal I di tahun 2025.

Baca Juga: Puan Maharani Kasih Bocoran Akan Ada Pertemuan Megawati dengan Prabowo Secepatnya

Dari hal tersebut, pemerintah juga menggelar sejumlah program untuk mendongkrak daya beli masyarakat pada momen Lebaran dengan memberikan potongan harga pada sejumlah transportasi dan sarana prasarana lalu lintas.

"Plus dengan THR dan yang lain, kami berharap dengan pengungkit ini bisa terdorong," ungkap Airlangga, dikutip 2 April 2025.

Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menilai terjadi pelemahan daya beli masyarakat jelang Lebaran 2025 dikarenakan ekonomi rumah tangga kelas menengah ke bawah sedang tertekan.

Baca Juga: Gawat! Nilai Tukar Rupiah Makin Melemah Bisa Sebabkan Dampak yang Buruk

Telah terjadi sejumlah PHK massal di sektor manufaktur menjelang Lebaran 2025, seperti di Sritex yang kemarin memberhentikan pekerja menyampai 10.655 orang.

Selain fenomena PHK besar-besaran, ketersediaan lapangan pekerjaan yang sulit juga menjadi faktor rendahnya daya beli masyarakat.

"Melambatnya pertumbuhan upah riil di sektor industri, perdagangan, pertanian, dan jasa lainnya menambah beban rumah tangga pekerja," tulis CORE dipublikasi Awas Anomali Konsumsi Jelang Lebaran 2025.

Baca Juga: Rupiah Melemah Hingga Rp 16,7 Ribu per Dollar AS, Ini Beberap Faktor yang Mempengaruhinya!

CORE mengungkap bahwa upah sektor industri manufaktur terkontraksi 0,7% pada 2024 yang di tahun sebelumnya masih tumbuh rata-rata 5,6%.

Hasil studi Indef juga menunjukan efisiensi anggaran yang dikeluarkan pemerintah juga memberi dampak pada turunya daya beli selama Lebaran tahun ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aria Gumilar

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X