Badai Ekonomi Menggulung AS, China Batalkan Pengiriman Daging Babi Hingga 12 Ribu Metrik Ton

photo author
- Minggu, 27 April 2025 | 08:00 WIB
Ilustrasi: China Batalkan Pengiriman Daging Babi dari AS Sebanyak 12 Ribu Metrik Ton (Pixabay)
Ilustrasi: China Batalkan Pengiriman Daging Babi dari AS Sebanyak 12 Ribu Metrik Ton (Pixabay)

BINGKAINASIONAL.COM - China terus membalas kebijakan kenaikan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Setelah sebelumnya China terus menaikkan tarif impor dari AS sebagai bentuk balasan kenaikkan tarif Trump, kini Negara Tirai Bambu itu memberikan pukulan yang lebih keras bagi ekonomi Paman Sam.

Pasalnya, China membatalkan pengiriman 12 ribu metrik ton daging babi dari AS di tengah kebuntuan perdagangan antar kedua negara adidaya tersebut.

Baca Juga: Peresmian Gerakan Indonesia Menanam, Prabowo: Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia

Departemen Pertanian AS (USDA) merilis data bahwa China telah membatalkan impor daging babi sebanyak 12 ribu metrik ton yang memberikan pukulan kepada ekonomi Paman Sam.

Pasalnya, pembatalan kiriman daging babi ini merupakan yang terbesar sejak Pandemi Covid-19.

Padahal China merupakan mitra dagang terbesar bagi AS untuk impor daging setelah Meksiko dan Jepang.

Baca Juga: Era Digital Butuh Penguasaan Data: 3 Skill Ini Bikin Kamu Stand Out di Dunia Kerja!

Hal ini tentunya berimbas bagi produsen daging babi dari AS. Mereka menyebut bahwa China mengenakan tafir 172 persen untuk daging babi dari AS.

"Kami berada di ujung tombak imbas dari perang tarif China," ujar Dewan Produsen Daging Babi AS, dikutip dari Economic Times, Sabtu 26 April 2025.

Sebagaimana diketahui, AS dan China mmasih bersitegang soal kebijakan perdagangan dunia. Presiden AS, Donald Trump menerapkan kenaikan tarif 145 persen untuk impor dari China.

Baca Juga: DPR Sebut Keikutsertaan Indonesia dalam BRICS Jadi Langkah Strategis Diversifikasi Pasar Ekspor di Tengah Tekanan Tarif AS

Sedangkan China membalasnya dengan menaikkan tarif impor dari AS sebesar 125 persen dan daging babi hingga 172 persen.

Dewan produsen daging babi AS menilai bahwa dengan tarif 172 persen ini membuat produk AS tidak akan mampu berkompetisi di pasar China.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Mugni

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X