DPR Sebut Keikutsertaan Indonesia dalam BRICS Jadi Langkah Strategis Diversifikasi Pasar Ekspor di Tengah Tekanan Tarif AS

photo author
- Jumat, 25 April 2025 | 10:03 WIB
Potret Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto
Potret Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto

BINGKAINASIONAL.COM - Kondisi ekonomi global yang saat ini sedang memanas karena kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan perang dagang AS-China.

Melihat kondisi tersebut, Anggota Komisi VI DPRI RI, Darmadi Durianto menilai bahwa masuknya Indonesia dalam kelompok negara BRICS merupakan suatu langkah strategis.

Hal tersebut ia sampaikan usai menjadi narasumber dalam forum Dialektika Demokrasi di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 24 April 2025.

Baca Juga: Spesifikasi Motorola Moto G45 5G, Cek Kelebihan dan Kekurangannya di Sini

Darmadi mengatakan bahwa dengan keikutsertaan Indonesia ke dalam BRICS dapat membuka jalur alternatif dalam memperkuat posisi ekonomi Indonesia di tengah tekanan global.

“Saya pikir itu membuka jalur yang alternatif. Tapi bagi Amerika itu kan juga tentu kita nggak tahu sikapnya bagaimana. Kok you beralih ke BRIC, gitu kan,” ujar Darmadi, dilansir dari laman resmi DPR RI, Jumat 25 April 2025.

Menurut Darmadi, keikutsertaan Indonesia dalam BRICS bukan hanya langkah geopolitik semata, namun menjadi saluran penting untuk diversifikasi pasar ekspor Indonesia.

Baca Juga: Segera Rilis di Indonesia, Realme GT7 Bawa Chipset Paling Kencang

Ia menilai bahwa Indonesia harus berani memanfaatkan berbagai peluang global untuk menghindari ketergantungan pada pasar tradisional.

“Indonesia perlu diversifikasi pasar. Itu kan perlu. Kita punya kok tool-nya, kenapa kita tidak manfaatkan?” tegasnya.

Politisi Fraksi PDI Perjuangan itu mendorong pemerintah dan pelaku usaha untuk fokus pada ekspor produk-produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.

Baca Juga: Rilis 6 Mei 2025, Realme 14 5G Akan Jadi HP dengan Chip Snapdragon 6 Gen 4 Pertama di Indonesia

Darmadi mengatakan bahwa pemerintah sebaiknya tidak melakukan ekspor produk yang hanya sekedar komoditas mentah atau produk yang hanya berperan sebagai subkontraktor merek asing.

“Kalau jualannya jangan itu-itu aja. Yang bernilai tinggi dong. Itu di-create value dong. Jangan kita yang buat, merek lain yang ditempel. Tapi produk-produk kita harus bernilai tinggi,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aria Gumilar

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X