Anak Vincent Rompies dan Anak Selebriti Lainnya Diduga Terlibat Perundungan di SMA Binus, Korban Dipukul dan Disundut Rokok

Bingkai Nasional - Media sosial digemparkan dengan kabar dugaan perundungan dan kekerasan yang terjadi di SMA Binus Internasional, Tangerang Selatan.

Korban, yang berinisial A, diduga dipukuli dan disundut rokok oleh sekelompok siswa senior, termasuk anak dari presenter ternama Vincent Rompies dan beberapa anak selebriti lainnya.

Kabar ini pertama kali dibagikan oleh akun Twitter @BosPurwa pada Minggu (18/2).

Baca Juga: Viral, Seorang Guru di Bully Siswanya di Maluku Tengah!

Dalam cuitannya, @BosPurwa menceritakan kronologi kejadian yang bermula pada tanggal 2 Februari 2024.

A dan beberapa temannya dipaksa untuk mengikuti "kegiatan" oleh sekelompok senior.

Di sana, mereka mengalami berbagai bentuk kekerasan fisik dan verbal, termasuk dipukul, ditendang, dan disundut rokok.

Cuitan @BosPurwa kemudian viral dan dibagikan oleh banyak akun media sosial lainnya.

Netizen ramai-ramai mengecam tindakan perundungan dan kekerasan yang dilakukan oleh para pelaku.

Pihak SMA Binus Internasional telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait dengan kejadian ini.

Mereka menyatakan bahwa telah melakukan investigasi internal dan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku.

Baca Juga: Viral! Siswa Korban Bully Di SMA Ngadu Ke Wali Kelas, Jawabannya Malah Disuruh Pindah Sekolah

Kronologi Kejadian

Berdasarkan informasi yang beredar, kronologi kejadian perundungan dan kekerasan di SMA Binus Internasional sebagai berikut: 

1. 2 Februari 2024: A dan beberapa temannya dipaksa untuk mengikuti "kegiatan" oleh sekelompok senior.
2. Di lokasi "kegiatan": A dan teman-temannya mengalami berbagai bentuk kekerasan fisik dan verbal, termasuk dipukul, ditendang, dan disundut rokok.
3. A mengalami luka-luka: A mengalami luka lebam dan memar di sekujur tubuhnya.
4. A melapor ke pihak sekolah: A dan orang tuanya melapor ke pihak sekolah terkait dengan kejadian yang dialaminya.
5. Investigasi internal: Pihak SMA Binus Internasional melakukan investigasi internal dan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku.