Bingkai Nasional - Situs berita independen Project Multatuli diserang pihak yang tidak bertanggung jawab setelah memberitakan kasus pencabulan 2 anak di bawah umur di Baubau, Sulawesi Tenggara.

Melalui akun Twitter @projectm_org, situs berita Project Multatuli itu pun menceritakan bagaimana awalnya situsnya diserang hingga hampir tidak dapat diakses.

"Setelah kami merilis laporan kasus pencabulan di Baubau, website kami diserang," tulis @projectm_org di Twitter pada 16 Maret 2023.

Seperti yang diketahui, ada kasus pencabulan di Baubau, Sulawesi Tenggara terhadap 2 anak di bawah umur yang terjadi pada Desember 2022 lalu.

Kasus tersebut sebenarnya telah selesai hingga penetapan tersangka yakni kakak korban sendiri.

Namun, ibu korban sekaligus ibu dari pelaku atau tersangka merasa aneh dengan keputusan pihak kepolisian yang menetapkan kakak korban sebagai tersangka.

Ibu korban curiga jika ada yang tidak beres dengan proses penetapan tersangka oleh pihak kepolisian.

Ibu korban menganggap jika para pelaku pencabulan terhadap dua putrinya masih berkeliaran bebas, namun polisi seperti menutupinya.

Baca Juga: Viral! 5 Pasangan Bukan Muhrim di Aceh Tertangkap Mesum

Situs Project Multatuli pun kemudian menceritakan bagaimana awal kasus itu terjadi secara rinci tanpa ada keberpihakan.

Namun, karena banyak narasi yang menyudutkan pihak kepolisian, ditambah tagar #percumalaporpolisi, situs berita yang beralamat projectmultatuli.org itu akhirnya mendapatkan serangan siber.

"Selasa, 14 Maret 2023. Kami mendeteksi ada kenaikan aktivitas tidak wajar. Sekitar pukul 09.00, kami mendeteksi pihak-pihak tertentu melakukan “scanning” atau pemetaan celah yang cukup membebani server kami," kata @projectm_org menceritakan awal mula penyerangan.

Kemudian, disebutkan oleh @projectm_org penyerangan tersebut diduga untuk mengambil data yang ada pada situs tersebut.

"Serangan-serangan ini bertujuan mencari celah di web kami supaya bisa diambil alih. Karena gagal, serangan berhenti sementara," lanjutnya.

Dan karena serangan tersebut, dikatakan oleh projectm, banyak pembacanya yang kemudian tidak dapat membuka situs.