JAKARTA - Jika anak muda beranggapan bahwa politik adalah hal luar biasa, maka itu adalah kekeliruan, kata anggota KPU RI August Mellaz.
Menurut August, yang sudah lama menjadi anggota KPU, politik adalah hal yang biasa yang selalu ada di kehidupan manusia, dan di keseharian anak muda.
Contohnya, kata August, KTP yang dimiliki oleh setiap warga negara dan menjadi identitas, yang kemudian dengan KTP setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban, hingga mendapatkan jaminan sosial.
"Dan itu semua kan politik," kata August Mellaz saat berbincang di jaringan podcast Kilat Media, salah satu media jaringan ProMedia Teknologi Indonesia di Studio Bali United, Jakarta, Jumat, 17 Maret 2023.
Namun memang, lanjut August, saat ini banyak anak-anak muda yang apatis terhadap politik, karena menurutnya para anak muda tersebut tidak mendapatkan ruang.
Bahkan para anak muda ini, kata August, tidak pernah merasakan dampak Pemilu dalam kehidupannya, hingga ada pernyataan, "Gue nyoblos A atau B gak ngaruh juga buat hidup gue."
Padahal sebenarnya, kata August, ikut dalam Pemilu akan menentukan dampak politik untuk kehidupan selanjutnya.
August pun kemudian mencontohkan seperti biaya perkuliahan, jam sekolah, hingga Perda di daerah-daerah yang menyangkut hajat hidup orang banyak, semua itu adalah dampak dari Pemilu, dan tentu saja terkait politik.
"Sepanjang dia warga negara, maka setiap keputusan politik akan berdampak ke semua orang yang ada di dalam sistem politik atau negara, itu tanpa kecuali."
"Inilah mengapa kemudian politik itu penting," tegasnya.
Maka dari itu, menurut August, anak muda begitu penting untuk keberlangsungan politik di Indonesia.
Hal itu karena akan ada masa di mana anak-anak muda sekarang yang menjadi pengambil keputusan di kemudian hari.
Pemilih muda yang saat ini jumlahnya 60 persen (17-39 tahun), mau tidak mau, suka tidak suka, harus ikut dan terlibat langsung dalam menentukan arah dan kondisi bangsa ke depan.
Itu sebabnya KPU menganggap upaya meyakinkan anak-anak muda kekinian sangat penting.
Artikel Terkait
Pemilu 2024 akan Diundur, Zulkifli Hasan: Pandemi Belum Berakhir
Hasil Survei Pemilu 2024 PRMN-Promedia Temukan 86,4 Persen Setuju Presiden Harus Aktif di Media Sosial
Airlangga: Calon Presiden Golkar Untuk Pemilu 2024 Sudah Resmi Sejak 2019
Mahfud MD: Pengadilan Negeri Tunda Pemilu Itu Seperti Pengadilan Militer Urus Perceraian, Bukan Kewenangan!