Bukan Hanya Israel, Negara Lain juga Gemar Mempolitisasi Sepakbola (Refleksi Politisasi Sepakbola)

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 13:43 WIB
Piala Dunia U-20 2023 akan digelar di Indonesia. Sejumlah pejabat menolak kehadiran Timnas Israel dalam ajang ini.  (Foto : Ig @pialadunia_indonesia)
Piala Dunia U-20 2023 akan digelar di Indonesia. Sejumlah pejabat menolak kehadiran Timnas Israel dalam ajang ini. (Foto : Ig @pialadunia_indonesia)

 

Bingkai Nasional - Gelaran sepak bola dunia usia 20 yang diadakan di Indonesia menyisakan kurang lebih sebulan lagi.

Netizen ramai membicarakan gelaran itu meski masih lama.

Ada beberapa berita yang menyertai ajang unjuk gigi insan sepak bola dunia usia 20 itu, salah satu yang paling santer adalah pro dan kontra keikutsertaan timnas Israel di gelaran akbar sepakbola dunia usia 20 ini.

Beberapa kelompok mempersilahkan timnas Israel untuk berlaga.

Dan kelompok yang lain tidak mengizinkan timnas Israel untuk menginjakkan kakinya di bumi Indonesia ini.

Keikutsertaan politik dalam kegiatan olahraga sudah menjadi hal lumrah.

Jika dilihat dari kegiatan serupa politik bukan hanya nebeng di sepakbola namun mendominasi.

Pada gelaran sepak bola dengan skala dunia, beberapa Negara dilarang tampil dan terhenti beberapa tahun.

Hal ini terjadi pada tahun 1942 dan 1946 saat itu FIFA sebagai asosiasi sepakbola dunia terpaksa harus menghentikan gelaran piala dunia karena terjadi perang dunia.

Gelaran yang “harusnya” menjadikan Prancis sebagai tuan rumah batal.

Baru pada tahun 1950 gelaran piala dunia diadakan kembali. Brasil ditunjuk sebagai tuan rumah.

Pada gelaran saat itu dua Negara dilarang untuk ikut. Dua Negara ini dilarang karena FIFA “menganggap” mereka sebagai dalang perang dunia. Mereka adalah Jepang dan Jerman.

Sudut pandang kebenaran FIFA ini sangat aneh. Karena Jepang dan Jerman adalah pihak kalah di perang dunia saat itu.

Halaman:

Editor: Meidy Achmad Harish

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X