Pengakuan Muhammad Husen Usai Mutilasi dan Cor Mayat Bosnya Tak Ada Penyesalan Sama Sekali

photo author
- Kamis, 11 Mei 2023 | 14:45 WIB
Pengakuan Muhammad Husen Usai Mutilasi dan Cor Mayat Bosnya Tak Ada Penyesalan Sama Sekali (Instagram @reskrimrestabessemarang)
Pengakuan Muhammad Husen Usai Mutilasi dan Cor Mayat Bosnya Tak Ada Penyesalan Sama Sekali (Instagram @reskrimrestabessemarang)


Bingkai Nasional - Muhammad Husen, seorang pria berusia 28 tahun, ditangkap karena pembunuhan, mutilasi, dan penodaan bosnya, Irwan Hutagalung. Motif pembunuhan itu dilaporkan karena kebencian Husen terhadap bosnya, yang sering memarahi dan melecehkannya secara fisik.
Terlepas dari sifat kejahatan yang mengerikan, Husen tampak tenang dan bahkan tersenyum dan tertawa selama interogasi polisi. Pengakuan mengejutkan Husen tentang kesenangan dan kurangnya penyesalan atas pembunuhan itu telah membuat banyak orang mempertanyakan keadaan kesehatan mentalnya.

Baca Juga: Fakta Pengakuan dari Aksi Keji Husen yang Tega Mutilasi Bos Air Ulang di Semarang
Dalam pengakuannya, dia mengungkapkan bahwa dia bahkan telah membayar layanan seksual dengan uang curian dari dompet bosnya. Menurut Husen, dia mengambil uang curian untuk menikmati rokok dan alkohol dan bersenang-senang dengan wanita. Husen mengklaim bahwa dia telah membayar layanan seksual melalui aplikasi bernama MiChat, yang populer di kalangan pekerja seks di daerah tersebut.
Dia menyatakan bahwa dia telah membayar Rp 300.000 untuk sesi dengan seorang wanita di Banjarsari. Pengakuan Husen menimbulkan kekhawatiran tentang kemudahan individu dapat mengakses layanan seksual dan potensi risiko yang terlibat, terutama dalam kasus-kasus di mana pekerjaan seks tidak diatur atau dipantau.

Baca Juga: Fakta Terbaru Temuan Mayat di Depot Air di Semarang Tewas di Mutilasi Lalu DiCor
Penggunaan aplikasi seperti MiChat dan platform media sosial lainnya telah menjadi semakin umum di kalangan pekerja seks dan klien yang mencari layanan mereka. Namun, kurangnya regulasi dan pengawasan di bidang ini dapat membuat kedua belah pihak rentan terhadap eksploitasi dan penyalahgunaan.
Pembunuhan Irwan Hutagalung telah mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh masyarakat, terutama di antara mereka yang mengenalnya secara pribadi. Menurut laporan, Irwan adalah seorang pengusaha terhormat yang memiliki stasiun pengisian ulang air di Semarang. Dia sangat disukai oleh karyawan dan pelanggannya, dan kepergiannya yang tiba-tiba telah menimbulkan kekhawatiran di antara mereka yang mengenalnya.

Baca Juga: Sadis! Tersangka Mutilasi di Sleman Tertangkap, Korban Dimutilasi Menjadi 62 Potongan
Tubuhnya yang dimutilasi ditemukan di stasiun pengisian air oleh pihak berwenang, dan kematiannya telah digambarkan sebagai tindakan kekerasan yang mengerikan dan tidak masuk akal.
Penangkapan Muhammad Husen telah membawa beberapa penutupan bagi keluarga dan teman-teman Irwan, tetapi masih banyak pertanyaan tentang motif pembunuhan dan keadaan kesehatan mental Husen. Kasus ini telah memicu perdebatan tentang perlunya dukungan kesehatan mental yang lebih baik dan regulasi pekerjaan seks di Indonesia. Ini juga menimbulkan pertanyaan tentang prevalensi kekerasan di tempat kerja dan pentingnya menangani masalah pelecehan dan penganiayaan di tempat kerja.***

( Silvi Ana Dewi )

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rachmadian Ahmad Safari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X