Antisipasi Paham Radikal, Polda DIY Bersinergi Dengan Pesantren. Gus Jaroh: Wajib Hukumnya Cinta Tanah Air

photo author
- Sabtu, 26 Maret 2022 | 00:05 WIB
Antisipasi Paham Radikal, Polda DIY bersinergi dengan Pesantren
Antisipasi Paham Radikal, Polda DIY bersinergi dengan Pesantren

Bingkai Nasional - Dikarenakan banyaknya paham Radikal, intoleran, dan teroris yang masuk ke masyarakat melalui jalur pendidikan seperti pesantren.

Maka Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berupaya untuk bersinergi dengan pesantren-pesantren di sekitar Yogyakarta, yang salah satunya adalah pondok pesantren (Ponpes) Ibnu Hadi, Sleman, Yogyakarta.

Pada hari Jumat 18 Maret 2022, Polda DIY bersilaturahmi kepada KH. Imam Syajaroh (Gus Jaroh) yang merupakan pengasuh dari Ponpes Ibnu Hadi, untuk sekaligus bersama-sama membacakan deklarasi damai tentang menyinergikan sikap dan semangat guna memupuk persatuan dan kesatuan dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Baca Juga: Pemetaan Mesjid akan Dilakukan Demi Cegah Radikalisme

Melalui agenda silaturahmi ini, Polda DIY menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat DIY, khususnya Gus Jaroh selaku Dewan Syuro Brigade Bintang 9 (BB9) dan pengasuh Ponpes Ibnu Hadi, untuk senantiasa turut berperan aktif dalam menjaga dan melindungi masyarakat dari paham-paham yang membahayakan dan bisa memporak-porandakan NKRI yaitu radikalisme, intoleransi, dan terorisme yang bersumber dari kelompok-kelompok yang ingin merongrong persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Gus Jaroh menuturkan, sangat penting untuk membentengi masyarakat dari paham radikal, intoleran, dan teroris yang bertujuan memecah-belah rakyat Indonesia.

"Kami menyambut baik langkah dan upaya Polda DIY dalam menjalin sinergi untuk mewujudkan situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) yang kondusif di Jogja," ujarnya.

Gus Jaroh juga menyatakan siap untuk mendukung langkah-langkah Polri (Kepolisian RI) dalam upaya mencegah merebaknya radikalisme, terorisme, dan Intoleransi dari golongan yang ingin mencerai-beraikan kerukunan dan kedamaian masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.

"Keharusan menjaga kedaulatan Indonesia bukan hanya tanggung jawab dan kewajiban TNI Polri saja melainkan juga seluruh lapisan masyarakat warga negara Indonesia, dari lapisan atas hingga lapisan bawah, dan dari generasi tua hingga generasi mudanya," ungkapnya.

Para santri didikan dari Gus Jaroh, dan anggota BB9 pun diwajibkan untuk mendukung Polda DIY dalam melawan kelompok radikal, intoleran, dan teroris di Indonesia.

Baca Juga: Pahala Puasa Bisa Terhapus Jika Mengerjakan Hal Ini

"Tidak terkecuali juga bagi para santri dan masyarakat di lingkungan ponpes, wajib hukumnya untuk mencintai tanah air Indonesia, dan setia kepada Pancasila dan UUD (Undang-Undang Dasar) 1945," imbuhnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Meidy Achmad Harish

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X