Dedi Mulyadi Soroti Parung Panjang, Daerah Korban Pembangunan Besar di Jakarta dan Tangerang

photo author
- Rabu, 18 Juni 2025 | 08:44 WIB
Potret Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi Soroti Parung Panjang, Daerah Korban Pembangunan Besar di Jakarta dan Tangerang
Potret Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi Soroti Parung Panjang, Daerah Korban Pembangunan Besar di Jakarta dan Tangerang

BINGKAINASIONAL.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi baru-baru ini menyoroti terkait kondisi memprihatinkan Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor.

Ia menyebut bahwa wilayah dengan infrastruktur rusak tersebut sudah menjadi korban dari pembangunan besar-besaran di Jakarta dan Tangerang.

Dalam Rapat Gubernur Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama (FKD MPU) di Hotel Borobudur, Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa pembangunan hotel dan perumahan di wilayah hilir mendatangkan keuntungan ekonomi.

Baca Juga: Tok! Prabowo Putuskan 4 Pulau Sengketa Jadi Milik Aceh, Batalkan Kepmendagri Sebelumnya

Namun, berbeda halnya dengan masyarakat Parung Panjang yang berada di wilayah hulu, mereka justru harus terbebani.

"Tumbuh lah hotel-hotel, area perumahan mewah yang itu memberikan multiplier efek ekonomi bagi lingkungan meningkatnya pendapatan pajak daerah. Tetapi Parung Panjang nya mengalami problem," kata Dedi Mulyadi.

Diketahui, kini Parung Panjang menjadi wilayah sumber material bangunan untuk proyek-proyek besar di Jakarta dan Tangerang.

Baca Juga: Berikut Jadwal Lengkap Semua Pertandingan Piala Presiden 2025, Siapa yang Lebih Tangguh?

Imbasnya, wilayah tersebut mendapatkan dampak cukup buruk dalam wilayah infrastruktur. Seperti jalanan rusak parah dan warga sekitar mengalami masalah kesehatan.

"Infrastrukturnya hancur total, masyarakatnya kena ISPA," ujarnya.

Kemudian Dedi Mulyadi menyebut bahwa untuk memperbaiki jalanan rusak di Parung Panjang dibutuhkan dana sebesar Rp 1,2 triliun.

Baca Juga: Meski Masih Libur, Para Punggawa Persib Tetap Mempersiapkan Diri Jelang Piala Presiden 2025

Sehingga anggaran sebesar itu tidak mampu ditanggung sendiri oleh Pemprov Jabar, karena luasnya wilayah yang tengah dikelola.

"Baru tahun ini pemerintah provinsinya turun tangan menangani. Kalau dibuat jalan bermutu itu memerlukan Rp 1,2 triliun. Tetapi tidak mungkin Jawa Barat Rp 1,2 triliun untuk recovery satu kecamatan, karena kami sangat luas kecamatannya lebih dan 600 kecamatan," tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aria Gumilar

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X