Dua Pandangan Nurcholish Madjid Tentang Pembaruan Islam di Indonesia

photo author
- Rabu, 11 Oktober 2023 | 07:23 WIB
Dua Pandangan Nurcholish Madjid Tentang Pembaruan Islam di Indonesia
Dua Pandangan Nurcholish Madjid Tentang Pembaruan Islam di Indonesia

Sedangkan kalau tindakan dalam modernisasi diarahkan ke pendidikan kalau menurut Nurcholis Madjid sendiri dalam sumber lain menyebutkan yaitu menuju ke masyarakat madani, dengan cara memperhatikan relevansinya dengan bentuk dan kondisi ciri dari masyarakat madani.

Baca Juga: Kuasa Allah, Pendeta Masuk Islam dan Diikuti 100.000 Pengikutnya!

Yang mana harus mampu bersaing dalam rana yang baik serta kompetitif untuk cara bersaingnya, misalnya mempersiapkan Ulama’-ulama’ dan Mujtahi-mujtahid yang sudah tembus Nasional maupun Dunia. (Miftahul Munir, “Modernisasi Pendidikan Islam Dalam Prespektif Nurcholish Madjid”, 2017).

Kedua, Sekularisasi.

Mengenai sekularisasi pemikiran Cak Nur ini berasal dari pemahamannya yang mendalam terhadap dua prinsip dasar Islam yaitu, prinsip tauhid dan juga konsep manusia sebagai khalifah.

Makanya dari dua prinsip dasar tersebut maka beliau Nurcholish Madjid mengatakab bahwa hanya Allah yang harus ditransendenkan dan juga memiliki kebenaran mutlak.

Makanya umat Islam haruslah memandang persoalan keduniaan ini (sosial, politik, kultural) seperti apa adanya, karena kalau memandang persoalan keduniaan transenden secara teologis dapat dianggap sebagai suatu yang menentang prinsip monoteisme Islam. (Budi Prayetno, “Konsep Sekularisasi Dalam Pemikiran Nurcholish Madjid”, 2017).

Baca Juga: Profil IAIQH, Institut Agama Islam Qamarul Huda Badaruddin Bagu Loteng NTB

Sekularisasi kalau lebih lanjut itu bertujuan untuk memantapkan tugas Duniawi manusia sebagai “Khalifah Allah dimuka Bumi”, tugas dari manusia tersbutlah yang menjadikannya adanya ruang kebebasan manusia dalam bertindak.

Bagi Nurcholis Madjid, sekularisasi yang dipahami ini adalah kondisi yang membebaskan dari kondisi sebab akibat yang harus ada dan sejalan dengan fungsi manusia sebagai khalifah yang ada di Bumi ini.

Sebenarnya apa yang diagendakan Nurcholis Madjid ini mendapat sebuah penolakan atau kritik keras. Sebagian keras kritik itu dikarenakan penggunaan kata “skularisasi”. S

ehinga beliau sedikit merevisi istilah “sekularisasi” menjadi “desakralisasi” atau “devaluasi radikal” dan pandangan ini dipengaruhi oleh Talcott parson dan Robert N.***

(IHWANUN NAFI)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Yaser Antariksa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cinta Ala Imam Ghazali

Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:01 WIB

Apasih Makna Halal Bi Halal Sesungguhnya?

Senin, 15 April 2024 | 14:08 WIB

Libur Idul Fitri 1445 H/2024 M

Senin, 15 April 2024 | 13:48 WIB

Tolonglah Diri Sendiri Sebelum Menolong Orang Lain

Senin, 5 Februari 2024 | 10:16 WIB

Waspada Menuju Tahun Politik!

Senin, 28 Agustus 2023 | 13:08 WIB

Terpopuler

X