Bingkai Nasional - Dikutip dari buku berjudul “Kisah Penciptaan & Tokoh-Tokoh Sepanjang Zaman” karya Syaikh Muhammad Bin Ahmad Iyas, diriwayat, ketika kotoran binatang telah memenuhi bahtera Nabi Nuh a.s, para penumpang bahtera mengadukan nya kepada Nabi Nuh.
Atas pengaduan itu, Allah memberi wahyu kepada Nuh a.s. agar memeras ekor gajah.
Setelah dia memeras-meras nya, dari sana muncul babi jantan dan babi betina yang kemudian memakan kotoran-kotoran yang menumpuk di bahtera.
Kemudian ketika babi itu bersin, dari bersin nya Allah menciptakan tikus jantan dan tikus betina.
Babi Dalam Budaya, Dan Sejarah Umat Manusia
Berdasarkan buku Pigs & Pork: A Brief History, Kebangkitan babi dimulai di Asia dan berkembang melalui wilayah Turki saat ini, dan akhirnya ke Eropa, Spanyol-lah yang memperkenalkan nya ke Amerika, dan Amerika berhutang atas pengenalan hewan yang berharga ini.
Babi pertama berevolusi di Asia Tenggara sekitar dua juta tahun yang lalu, dan menyebar dari sana ke seluruh Eurasia dan Afrika.
Orang-orang juga menjinakkan babi secara terpisah di Eropa, mungkin pada waktu yang hampir bersamaan.
Setidaknya sejak tahun 1500 SM, orang Mesir tampaknya berpikir bahwa babi itu menjijikkan, sesuatu yang hanya akan dimakan oleh orang miskin.
Mungkin karena orang Mesir merupakan bangsa penakluk, yang menjungjung tinggi “Éstetika” dan kebersihan.
Bangsa Mesir kuno menjadikan babi sebagai pembuangan sisa pakan ternak mereka pada saat itu.
Kebanyakan bangsa Semitik di Asia Barat, bangsa Yahudi, juga bangsa seperti Fenisia dan Arab, tidak akan makan daging babi.
Khusus nya di jazirah Arab, tidak di temukan satu pun literasi tentang pengkonsumsian, bahkan penggunaan hewan babi sebagai hewan ternak. Di karenakan karekteristik hewan yang satu ini sangat sensitif akan udara yang panas, tidak cocok untuk iklim gurun di padang pasir Arab.
Pada akhir Zaman Perunggu, ketika orang Yunani menyerbu Israel dan menetap di bekas tanah bangsa “raksasa” Filistin, mereka membawa babi dari Eropa ke Israel.
Orang Kristen awal, yang tinggal di Israel, seperti orang Yahudi, tidak makan daging babi. Tetapi sekitar tahun 50 M banyak orang Nasrani yang berasal dari wilayah yang mengkonsumsi daging babi, seperti Yunani. Membawa kebiasaan itu dan memperkenalkan nya pada orang-orang Nasrani di Israel.
Seperti yang dilaporkan New Historian, Richard W. Redding, seorang profesor antropologi di University of Michigan. Dia menulis bahwa, ”Bukti arkeologis dan antropologis menunjukkan bahwa antara 5.000 dan 2.000 SM, hewan peliharaan yang umum di Timur-Tengah, kemungkinan digunakan sebagai sumber protein berbasis rumah tangga.”
Babi membutuhkan cukup banyak air untuk bertahan hidup, yang membuat mereka menjadi teman seperjalanan yang buruk ketika di gembalakan untuk diperjualbelikan, yang mana kita tahu bahwa air merupakan sumber daya yang sangat penting bagi orang-orang di Timur-Tengah.
Artikel Terkait
Omicron Sinyal Akhir Sebuah Pandemi
Evolusi Alat Tukar (Bagian 1)
Evolusi Alat Tukar (Bagian 2)
Evolusi Alat Tukar (Bagian 3)