Menag RI Soroti dengan Serius Maraknya Kasus Korupsi, Sebut Ada yang Salah di Pendidikan Indonesia

photo author
- Jumat, 25 April 2025 | 16:50 WIB
Menag RI, Nasaruddin Umar Soroti Kasus Korupsi di Indonesia yang Berkaitan dengan Pelaksanaan Pendidikan di Indonesia (Instagram kemenag)
Menag RI, Nasaruddin Umar Soroti Kasus Korupsi di Indonesia yang Berkaitan dengan Pelaksanaan Pendidikan di Indonesia (Instagram kemenag)

BINGKAINASIONAL.COM - Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya dilakukan peninjauan ulang terhadap pendidikan agama khususnya dalam membentuk karakter antikorupsi sejak dini.

Nasaruddin mengaku prihatin dengan fakta yang menunjukan bahwa tindakan korupsi banyak dilakukan di lembaga pendidikan seperti perilaku mencontek sampai penyalahgunaan keuangan.

"Ini mencerminkan bahwa ada yang salah dalam sistem pendidikan kita," ujar Nasaruddin, di Jakarta, dilansir dari laman resmi Kemenag, Jumat 25 April 2025.

Baca Juga: Era Digital Butuh Penguasaan Data: 3 Skill Ini Bikin Kamu Stand Out di Dunia Kerja!

Menag RI menilai bahwa perlu peninjauan ulang terhadap sistem pengajaran agama, agar tidak menitikberatkan pada aspek fikih dan sanksi hukum positif saja, namun juga menyentuh aspek pensucian moral dan spiritual.

"Pendidikan agama harus menekankan ketenangan jiwa dan keberkahan, bukan sekadar hukuman. Kurikulum kita harus menyentuh batin, bukan hanya akal," tegasnya.

Imam Besar Masjid Istiqlal itu menekankan pentingnya membangun sistem pendidikan yang berlapis mulai dari mitos (iman atau keyakinan), kemudian logos (logika atau ilmu) dan etos (perilaku atau kebiasaan).

Baca Juga: Forum Purnawirawan Tuntut Gibran Mundur dari Jabatannya, Wiranto Ungkap Respons dari Presiden Prabowo

Menurutnya, kesalahan sistem pendidikan hari ini adalah melompati tahapan mitos dan logos, langsung menuntut hasil perilaku yang baik tanpa dasar iman dan ilmu yang kokoh.

"Jangan langsung lompat ke etos tanpa membangun logos, dan apalagi kalau tidak didasari mitos. Ini yang hilang dalam pendidikan kita," jelasnya.

Nasaruddin menekankan kepada para pendidik sebaiknya membaca doa bersama para murid sebelum memulai pembelajaran. Menurutnya hal tersebut diperlukan untuk melakukan penyucian jiwa.

Baca Juga: Lisa Mariana Ungkap Masa Lalu Ridwan Kamil yang Tak Kalah Kontroversial, Ternyata...

"Seperti kita membaca doa sebelum makan, kita juga harus membaca doa sebelum belajar, karena ilmu adalah makanan rohani. Tanpa ini, kita hanya menyentuh akal, masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Anak-anak bisa cumlaude, tapi tetap jadi koruptor," tuturnya.

Selain itu, ia juga membandingkan pendekatan pendidikan moral di negara lain yang menggunakan pendekatan berbasis pengalaman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Mugni

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X