Perketat Aturan Jam Malam, Dedi Mulyadi Ancam Kepala Dinas Pendidikan Mundur Kalau Tak Mampu

BINGKAINASIONAL.COM - Dedi Mulyadi menegakkan aturan jam malam bagi para peserta didik, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan jajaran Polri wilayah provinsi Jawa Barat.

Edaran tersebut mulai berlaku 1 Juni 2025 setelah surat edaran nomor 51/03 Disdik, dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Hal itu dijelaskan Dedi Mulyadi terkait aturan jam malam, saat menyampaikan pidatonya di hadapan para pejabat di lingkungan pemerintah provinsi Jawa Barat di Subang.

Dedi Mulyadi menjelaskan tentang edaran jam malam pukul 9 pelajar untuk kembali ke rumah.

"Pemda provinsi Jawa Barat sudah mengedarkan jam malam, yaitu jam 9 anak sekolah harus kembali ke rumahnya. kecuali dia lagi sama orang tua, ada yang sakit, dia lagi kerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan sejenisnya." ujar Dedi Mulyadi, dilansir dari sosial media Instagram.

Dedi Mulyadi baru saja melantik Kepala Dinas Pendidikan dan meminta agar serius dalam menanggapi aturan yang ditetapkan.

Ia juga menyampaikan bahwa dia tidak mau mendengar lagi mengenai peristiwa yang menimpa anak-anak di Jawa Barat di atas pukul 9 malam.

Selain itu, KDM menegaskan bahwa jika itu terjadi maka Kepala Dinas Pendidikan harus mundur.

"Nanti saya tidak mau ya mendengar ada kejadian atau peristiwa di atas jam 09.00 malam anak-anak pelajar SMA di Jawa Barat masih berkeliaran, kalau ini terjadi kepala dinasti harus mundur" tegas Dedi Mulyadi.

Gubernur Jawa Barat juga meminta agar Kepala Dinas Pendidikan senantiasa berkoordinasi dengan seluruh elemen setiap malam, terutama pada Kapolres, Kapolsek, kepala desa, hingga Lurah untuk memastikan anak di Jawa Barat aman.

"Ingat hari ini jarum jatuh di Jawa Barat akan jadi peristiwa menggemparkan Indonesia, sudut pandang mata hari ini tertuju ke Jawa Barat baik akan memotivasi berbagai daerah dan buruknya kita akan menjadi hinaan banyak orang" tegasnya.

Dengan hal itu Dedi Mulyadi menegaskan bahwa hari ini provinsi sedang menjadi sorotan banyak orang sehingga yang terjadi akan sorot oleh masyarakat luas.***