BINGKAINASIONAL.COM - Ketua Bidang Pendidikan dan Inovasi Forum Pengajar Muda Pancasila Indonesia (FPMPI), Kevlin Anggriawan mengapresiasi kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi soal pendidikan siswa di Barak TNI.
Menurutnya, sejak dilantik menjadi Gubernur Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi banyak sekali melakukan gebrakan dan inovasi kebijakan Pendidikan, salah satunya dengan mengirim siswa bermasalah secara mental dan perilaku ke barak militer untuk dibekali Pendidikan karakter.
"Ini merupakan strategi tepat sasaran karena banyak yang mendukung kebijakan ini apalagi para orang tua peserta didik yang sudah merasa nyerah atas pergaulan anak era dewasa sekarang," ujarnya pada Selasa 20 Mei 2025.
Baca Juga: Persib akan Selenggarakan Pawai Juara BRI Liga 1 2024/2025, Inilah Rute yang Sudah Disepakati
Kevlin mengatakan bahwa pelajar yang masuk dalam barak militer bukan dilatih seperti prajurit TNI, melainkan mereka dibekali Pendidikan karakter multiplier effect-nya berguna dalam menunjang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Menurutnya, pelajar yang masuk dalam barak militer jangan dikonotasikan serta ditafsirkan sebagai pelanggaran HAM karena merampas kebebasan anak, kebijakan ini merupakan langkah strategis dalam memberantas kenakalan remaja seperti kecanduan minum alkohol, narkoba, tawuran dan masih banyak lagi.
Saat ini banyak sekali orang tua pelajar yang mengadu dengan perasaan sedih dengan pergaulan anak jaman sekarang seperti masuk geng motor, tawuran, konsumsi obat terlarang dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Inilah Daftar Nominasi Penghargaan Individu BRI Liga 1 2024/2025, Adakah Pemain Persib?
Pemerintah provinsi Jawa Barat dibawah komando Dedi Mulyadi responsif terhadap aduan tersebut kemudian bergerak cepat membuat kebijakan pelajar bermasalah masuk dalam barak militer untuk dibekali Pendidikan karakter yang melibatkan TNI serta POLRI.
"Pelajar yang masuk dalam barak militer bukan ditujukan untuk disiksa oleh TNI dan POLRI, melainkan diberikan muatan nilai karakter layaknya diberikan bimbingan konseling secara aktual oleh aparatur negara dengan pola metode bimbingan dan pengasuhan bukan dididik ala militer. Walaupun dilaksanakan di asrama militer, tetapi outcome-nya yakni dilatih dan dibimbing supaya mereka menjadi pribadi matang agar menghindari perilaku kenakalan remaja," ucapnya.
"Materi yang akan diberikan nanti yakni bimbingan konseling, baris berbaris, motivasi, penyuluhan bahaya narkoba, bela negara, hingga outbond dan permainan kelompok. Materi tersebut diharapkan bisa mengembalikan pelajar menjadi pribadi disiplin, tangguh, dan memberikan pengaruh positif di lingkungan sekitar," lanjutnya.
Ia menilai bahwa dengan masuknya siswa ke barak militer yang dibekali Pendidikan karakter tersebut diharapkan bisa mengejawantahkan aura positif kepada orang-orang sekitar sehingga akan bertebaran nilai kebaikan di provinsi Jawa Barat
Kevlin mengatakan bahwa pelajar yang masuk ke barak militer jangan dianggap sebagai perampasan hak asasi pelajar. Program tersebut harus dilihat dari proses dan metodenya bahwa keterlibatan TNI dan POLRI dalam membekali Pendidikan karakter bukan hal yang buruk, justru akan memotivasi pelajar supaya menghindari jurang kecelakaan yang membahayakan masa depan mereka yakni kenakalan remaja.