Yusril Sebut Mungkin Prabowo dan Presiden Brasil akan Bahas Soal Insiden Juliana Marins di KTT BRICS

BINGKAINASIONAL.COM - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dalam pertemuan negara-negara anggota BRICS.

Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan bahwa diperkirakan keduanya akan membahas terkait insiden meninggalnya Juliana Marins dalam acara tersebut.

Diketahui, Prabowo akan menghadiri KTT BRICS tersebut pada Minggu 6 Juli 2025 hingga Senin 7 Juli 2025 di Rio De Janeiro, Brasil.

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Mobil listrik XPeng 9, Harga Setara Alphard?

"Kita dengarkan nanti, mungkin ada pembicaraan di sela-sela pembicaraan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden Brasil akan dikemukakan," kata Yusril dalam konferensi pers, dikutip pada Sabtu 5 Juli 2025.

Yusril mengungkapkan, sejauh ini Pemerintah Brasil belum memberikan keterangan secara pasti dalam bentuk surat atau nota diplomatik soal wafanya Juliana Marins.

Menurut Yusril, Pemerintah Brasil hanya mengirimkan pesawat Angkatan Udara miliknya ke Bali untuk membawa jenazah Juliana pulang.

Baca Juga: Hengkang dari Persija, Resky Fandi Pilih Pulang Kampung dan Berlabuh ke PSM Makassar

Meski begitu, pihak keluarga terus mempertanyakan soal penyebab Juliana meninggal dunia kepada The Federal Public Defender's Office of Brasil (FDPO).

Satu sisi, Yusril memahami bahwa kini keluarga korban masih berkabung atas kepergian Juliana.

Di sisi lain, Yusril juga menilai bahwa tugas FDPO yang fokus terhadap HAM sangat banyak, layaknya Komisi Nasional (Komnas) HAM di Indonesia.

Baca Juga: Honor 400 Resmi Masuk Pasar HP Indonesia, Bawa layar Imersif dan Kamera Juara

Kendati terdapat kemungkinan Prabowo dan Presiden Brasil membahas soal insiden Juliana, akan tetapi menurut Yusril kemungkinan Prabowo bertemu dengan FDPO sangat kecil lantaran berada di level berbeda.

"Tapi kalau Presiden (Prabowo) mau bertemu keluarga Juliana saya belum tahu. Itu pribadi ya dan kami belum menerima ada permintaan seperti itu," ujarnya.***