Bak Temukan Penjahat, Tentara Israel Pukul dan Tendang Rombongan Pengantar Jenazah Shireen Abu Akleh

photo author
- Sabtu, 14 Mei 2022 | 14:15 WIB
Tangkapan Layar Video Polisi Israel Serang Pengantar Jenazah Shireen Abu Akleh (Mitch_Mc_Turtle/twitter)
Tangkapan Layar Video Polisi Israel Serang Pengantar Jenazah Shireen Abu Akleh (Mitch_Mc_Turtle/twitter)

Bingkai Nasional - Saat jenazah jurnalis Aljazeera yang ditembak mati oleh tentara Israel saat sedang meliput, Shireen Abu Akleh diantar ke pemakaman, tentara Israel tiba-tiba menyerang para rombongan yang mengantar jenazah.

Beredar video tentara Israel yang sedang menendang, memukul dan mendorong para pengantar jenazah.

Saat diantar, terlihat peti jenazah Shireen dibalut oleh bendera Palestina.

Baca Juga: Rangkaian Serangan Israel Terhadap Palestina di Tahun 2022

Dilansir dari artikel pikiran-rakyat.com yang berjudul Polisi Israel Serang Pengantar Jenazah Shireen Abu Akleh karena Takut Bendera Palestina, bendera Palestina diduga menjadi penyebab kepolisian Israel menyerang rombongan pengantar jenazah Shireen Abu Akleh.

Bendera Palestina juga dicopot polisi Israel dari gereja, tempat keluarga Shireen Abu Akleh melangsungkan upacara sebelum pemakaman.

Lantas, mengapa Israel sangat benci terhadap bendera Palestina bahkan dalam suasana berkabung?

Marwa Fatafta, pembuat kebijakan di lembaga think-tank Al Shabaka, menjelaskan bahwa itu tidak terlepas dari ambisi Israel selama ini yang hendak mengusir warga Palestina dari Yerusalem.

“Ketika sebuah rezim sangat ingin mengusir Anda, bahkan sebuah bendera pun dianggap sebagai ancaman,” kata Fatafta dikutip Pikiran-rakyat.com dari Al Jazeera pada 14 Mei 2022.

Menurutnya, misi utama Israel adalah menghapus etnis Palestina dari Yerusalem sehingga pengibaran bendera di upcara pemakaman pun tidak ditoleransi.

“Mereka mencuri dan menghancurkan rumah, mereka menyerang jemaah, mereka menindak ruang publik, mereka menginginkan Yerusalem jadi kota mereka,” katanya.

Husam Zomlot, Duta Besar Palestina untuk Inggris, mengatakan bahwa sikap Israel itu merupakan pelanggaran hak yang sangat besar.

“Sama seperti penghapusan demografi Palestina dan identitas nasionalnya yang berlangsung sejak 1948,” tutur Zomlot.***

(Raider Satria Paulus/pikiran-rakyat.com)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Meidy Achmad Harish

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Negara Paling Antikorupsi di Dunia

Kamis, 1 Februari 2024 | 19:18 WIB

Kenapa Jepang Selalu Rapih Dalam Hal Apapun?

Kamis, 1 Februari 2024 | 17:15 WIB

Terpopuler

X