Bingkai Nasional - Update gempa turki hingga kini dikabarkan korban jiwa mencapai lebih dari 4.300 orang dan puluhan ribu orang luka-luka. 

Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat mengingat saat ini pencarian korban terus dilakukan. 

Terdapat setidaknya 5.600 gedung roboh yang membuat ribuan orang tertimbun hingga meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Turki dan Suriah. 

Sejauh ini, pencarian korban terus dilakukan di tengah cuaca dingin Turki dan Suriah.

Baca Juga: Penyebab Gempa Turki Adalah Karena Lokasinya Yang Istimewa

Di tengah pencarian korban, terjadi badai salju yang membuat proses pencarian terkendala. 

Selain itu, hancurnya tiga bandara utama di daerah vital membuat terhambatnya distribusi bantuan. 

Namun sejumlah negara terus mengirimkan bantuan dan tim penyelamat untuk bisa mempercepat proses evakuasi korban yang tertimbun puing-puing bangunan yang hancur.

Salah satunya Uni Eropa yang telah mengirimkan tim SAR untuk membantu proses penyelamatan korban gempa Turki dan Suriah. 

Selain itu, sistem satelit Copernicus dari blok 27 negara juga telah diaktifkan demi menyediakan layanan pemetaan darurat. 

Terdapat 13 negara bagian anggota Uni Eropa yang sudah menawarkan bantuan membantu gempa Turki Suriah. 

Sesama anggota NATO, Amerika Serikat juga mengkoordinir bantuan langsung ke Turki yang mencakup hampir dari 100 petugas pemadam kebakaran Los Angeles County dan pakar bangunan bersama anjing pelacak dikirim ke Turki untuk membantu penyelamatan korban.

Di sisi lain ada juga tim penyelamat Rusia yang sedang bersiap untuk terbang ke Suriah.

Setidaknya ada 10 unit alat berat dari militer Rusia yang datang untuk mengevakuasi korban dan membersihkan puing-puing sisa bangunan yang hancur.

Baca Juga: Update Gempa Turki: Korban Jiwa Mencapai 1.800 Orang, Jadi Gempa Terbesar Dalam 1 Abad Terakhir