BINGKAINASIONAL.COM - Vietnam langsung ambil tindakan pasca Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif impor ke Negara Amerika Serikat (AS).
Pasalnya, Vietnam menjadi salah satu negara yang terdampak akibat adanya kenaikan tarif impor yang diumumkan Donald Trump.
Terlebih lagi, Vietnam menjadi negara dengan kenaikan tarif impor paling tinggi yakni sebesar 46 persen atau dua kali lipatnya dari Indonesia.
Baca Juga: Pasca Kenaikan Tarif Impor AS, MPR Minta Pemerintah Manfaatkan Keanggotaan BRICS
Melansir laporan dari Reuters, Pemimpin Vietnam To Lam langsung menghubungi Donald Trump melalui sambungan telepon.
To Lam diketahui menghubungi Donald Trump untuk membuat kesepakatan negosiasi tarif impor ke Amerika Serikat.
Hal demikian pun diungkapkan Donald Trump melalui media sosial Truth pribadinya.
Baca Juga: KKJ Tegas Tolak Perpol 3/2025: Mengancam Kebebasan Pers dan Demokrasi
"Baru saja melakukan panggilan telepon yang sangat produktif dengan To Lam, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, yang mengatakan kepada saya bahwa Vietnam ingin memangkas tarif mereka hingga Nol jika mereka dapat membuat kesepakatan dengan AS," kata Trump.
Pemerintah Vietnam juga membenarkan terkait komunikas To Lam dengan Donald Trump tersebut.
Dilaporkan bahwa To Lam dan Donald Trum sementara sudah menemui titik terang kesepakatan untuk menurunkan tarif impor dari Vietnam ke AS.
Pihak To Lam juga mengusulkan komitmen untuk membeli lebih banyak produk dari AS seperti persenjataan perang guna menegosiasi penurunan tarif impor tersebut.
"Pada saat yang sama (Lam) mengusulkan agar AS menerapkan tarif pajak yang sama terhadap barang-barang yang diimpor dari Vietnam," tulis portal Pemerintahan Vietnam.***
Artikel Terkait
Kenapa Rusia Dihilangkan dari Tarif Donald Trump? Berikut Alasannya
Halau Kebijakan Trump Soal Tarif Impor 32 Persen, DPR Sarankan Pemerintah Ambil Inisiatif ke WTO
Indonesia Keduluan, China Langsung Gugat Kebijakan Tarif Impor Donald Trump ke WTO
Bersikukuh dengan Kebijakan Tarif Impor AS, Donald Trump: Hanya yang Lemah yang Akan Gagal
Pasca Kenaikan Tarif Impor AS, MPR Minta Pemerintah Manfaatkan Keanggotaan BRICS