Akibat Beda Kaos Perguruan Silat, Pemuda Lamongan Ini Bikin Rusuh di Gresik, Akhirnya Mereka Dipenjara!

Bingkai Nasional - Seni bela diri atau pencak silat memang identik dengan negara kita Indonesia.

Tetapi, jangan dirusak keidentikan tersebut hanya karena ego semata dari beberapa segelintir oknum yang membuat warga masyarakat menilai buruk akibat perilaku bar-bar oknum yang membawa nama perguruan silat tersebut.

Akhir-akhir ini, sering kali ada tawuran antar perbedaan perguruan silat satu dengan lainnya.

Baca Juga: Parah! Dua Kelompok Silat Indonesia Ribut di Negara Taiwan, Ada Korban Yang Tewas

Sebenarnya apa yang kalian dapatkan dari pencak silat tersebut? Apakah ada para guru silat kalian mengajarkan untuk tawuran? Kekerasan? Atau membuat keonaran? Pastinya tidak ada yang seperti itu.

Seharusnya, bagi siapapun mereka, harus menjadi contoh kalau memang mereka punya titel seorang pendekar.

Jangan dulukann ego kalian sendiri, kalian hidup di negara yang menjunjung tinggi sikap tengah, sikap saling menghargai, bukan malah saling menjerumuskan.

Apalagi, adanya pencak silat atau perguruan silat itu digunakan untuk menjaga diri kalian masing-masing, apabila kalian itu terkena sebuah ancaman dari orang jahat atau bahkan bisa untuk membantu negara ini, jika nantinya ada serangan dari negara luar.

Bukan malah digunakan untuk gaya-gayaan, sok jagoan, dan lain sebagainya.

Yang lagi ramai ini ada 3 warga asal Kabupaten Lamongan, yaitu bernama Agus Setyawan berumur 22 tahun, Dimas Febrianto berumur 18 tahun dari Desa Gintungan, Kecamatan Kembangbahu, serta satunya lagi bernama Jainuri Ahmad berumur 19 tahun, warga Desa Sumberkerep, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan.

Ketiga pemuda tersebut terlibat dalam pengeroyokan dan perusakan sepeda motor milik seorang pemuda yang berasal dari Desa Dohoagung, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik.

Baca Juga: Seorang Pria di Gresik Jawa Timur Jadi Korban Pengeroyokan Oknum Perguruan Silat

Dari perbuatan mereka bertiga warga Kabupaten Lamongan tersebut, mereka dipenjara setelah memang terbukti secara jelas melakukan pengeroyokan, setelah adanya pemeriksaan.

Aksi pengeroyokan dan pengerusakan itu didasari dari hal sepele, yakni si korban pemuda Gresik ini mengenakan sebuah kaos perguruan silat dari kalangan yang berbeda.